Bulgaria Tutup Kasus 'Umbrella Killing' Markov  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 13 September 2013 16:39 WIB

Perdana Menteri Bulgaria Boiko Borisov. REUTERS/Julia Lazarova

TEMPO.CO, Sofia - Pembunuhan pembangkang Bulgaria, Georgy Markov, dengan payung racun (umbrella killing) di sebuah jembatan London pada tahun 1978 seperti sebuah episode dari halaman buku baru spionase era Perang Dingin. Bedanya, ini bukan cerita fiksi.

Kini, 35 tahun setelah peristiwa tersebut, penyelidik Bulgaria menutup buku atas penuntutan kasus itu meskipun sepupu Markov mengatakan dia tahu siapa pembunuhnya dan di mana dia tinggal.

"Kami menggolongkan ini sebagai pembunuhan ... tapi kami gagal menemukan pelakunya," kata juru bicara Kejaksaan Bulgaria Rumyana Arnaudova, Senin, 9 September 2013.

Berdasarkan undang-undang, kata Arnaudova, masa kedaluwarsa penuntutan kasus ini 11 September tahun ini.

Markov adalah wartawan dan dramawan terkemuka yang melarikan diri dari Bulgaria yang beraliran komunis, tahun 1969. Namun, ia kerap mengecam Pemerintah Bulgaria dalam beritanya untuk BBC dan Radio Free Europe.

Nahas itu terjadi pada 7 September 1978 di Jembatan Waterloo, London. Saat itu, kakinya tertusuk oleh payung seorang pejalan kaki yang lewat. Kata Markov kepada keluarganya, ia melihat orang ini sengaja menjatuhkan payungnya.

Markov, saat itu berusia 49 tahun, mengalami demam tinggi dan meninggal di rumah sakit empat hari kemudian. Hasil autopsi mengungkapkan ada pelet logam kecil dalam pahanya yang mengandung risin atau racun kuat lainnya.

Penusukan ini terjadi sebulan setelah pembangkang Bulgaria lainnya, Vladimir Kostov, selamat dari serangan serupa di metro Paris. Saat peristiwa ini terjadi, Bulgaria berada di bawah kepemimpinan diktator Todor Zhivkov.

Dokter menemukan pelet semacam itu di belakang tubuh Kostov, tapi menyimpulkan itu tidak mengandung racun yang cukup untuk membunuh seorang pria.

Peristiwa ini memicu spekulasi bahwa pelaku penusukan diperintahkan oleh polisi rahasia Bulgaria dan dilaksanakan dengan bantuan KGB, dinas rahasia Uni Soviet--kini Russia.

Pada tahun 1992, mantan kepala kontra spionase KGB yang menjadi agen ganda, Oleg Kalugin, membenarkan adanya skenario pembunuhan itu. Kalugin mengatakan, Todor Zhivkov sendiri yang memerintahkan pembunuhan Markov.

Agen ganda Rusia-Inggris, Oleg Gordievski, juga menulis cerita pada tahun 1990 bahwa KGB yang memasok racun itu dan cara penggunaannya. Menurut Gordievski, pembunuhan itu dilakukan oleh dinas rahasia Bulgaria.

Penyelidikan oleh Bulgaria yang dilakukan segera setelah komunisme jatuh pada tahun 1989 atau penyelidikan oleh Inggris--yang masih berlangsung--tidak berhasil mendapatkan bukti cukup kuat untuk mendukung penyelidikan ini.

Bagi keluarga Markov, kasus ini sangat terang. "Pelakunya adalah Francesco Gullino, yang disewa polisi rahasia Darzhavna Sigurnost--ujung tombak partai komunis, " kata sepupu Markov, Lyuben Markov, 70 tahun, kepada AFP di rumahnya di Sofia.

Sebanyak 16 folder file Darzhavna Sigurnost tentang Markov, yang diberi sandi Vagabond, dihancurkan setelah era komunisme berakhir. Bukti lain yang bisa menuntun pada penyelidikan kasus ini sempat ditemukan pada tahun 1990-an di file orang bernama Francesco Gullino, yang bekerja untuk polisi rahasia Bulgaria dengan nama sandi Piccadilly.

Dokumen-dokumen itu, yang kemudian diterbitkan dalam sebuah buku oleh wartawan Hristo Hristov, menunjukkan bahwa ia menjalani pelatihan khusus di Bulgaria pada awal tahun 1978. Picadilly setidaknya melakukan empat perjalanan ke London pada tahun itu.

Dua catatan yang dilihat oleh para penyelidik Bulgaria saat itu kemudian ditemukan hilang dari file yang menyebutkan bahwa Piccadilly ditugaskan untuk menangani apa yang telah direncanakan tentang Vagabond, dan ia tercatat sudah menyelesaikan tugas tersebut.

Sang agen, Picadilly, disebut menerima hadiah khusus, liburan gratis di Bulgaria dan uang tunai US$ 30.000 tak lama setelah kematian Markov. Setelah itu, ia tidak pernah menginjakkan kaki lagi di ibu kota Inggris itu, tulis dokumen tersebut

Darzhavna Sigurnost bahkan terus membayar dia secara teratur sampai dia selesai masa tugasnya pada tahun 1990, meskipun jika tidak ada catatan dia melakukan pekerjaan apa pun untuk polisi rahasia Bulgaria ini.

Gullino sempat diperiksa di Denmark pada tahun 1993, tapi tidak pernah didakwa karena Bulgaria menolak untuk memberikan dokumen yang diperlukan kepada otoritas Denmark, kata Lyuben Markov.

"Gullino adalah 100 persen pembunuh, atau orang yang menyewa pembunuh ... Tapi mereka melakukan apa yang mereka lakukan pada tahun 1993 dan kemudian tidak ada tindakan apa-apa ... Dia masih hidup dan tidak peduli," kata Lubyen Markov dengan nada kesal.

Sebuah film dokumenter terbaru oleh sutradara Jerman Klaus Dexel berhasil melacak Gullino ke kediamannya saat ini di kota Wels, Austria.

"Maafkan saya. Saya berharap saya bisa memberikan jawaban langsung, tapi ...pikirkan sejenak: Kalau saya, jika saya pembunuhnya, Anda pikir saya harus, saya menyatakannya begitu saja?" kata Gullino di program dokumenter itu.

Globalpost.com | Abdul Manan

Berita terkait

Sempat Kabur dari RS, WN Bulgaria Pasien Corona Ditemukan di Vila

6 April 2020

Sempat Kabur dari RS, WN Bulgaria Pasien Corona Ditemukan di Vila

WNA Bulgaria yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit akibat diduga Corona itu kabur pada Kamis lalu.

Baca Selengkapnya

Percaya atau Tidak, Baba Vanga Meramal hingga Kiamat Tahun 5079

29 April 2017

Percaya atau Tidak, Baba Vanga Meramal hingga Kiamat Tahun 5079

Baba Vanga, peramal buta asal Bulgaria, memiliki keakuratan ramalan. Ini ramalannya yang jadi kenyataan dan penerawangannya hingga kiamat pada 5079.

Baca Selengkapnya

Kereta Tergelincir dan Meledak Di Bulgaria, Lima Orang Tewas

11 Desember 2016

Kereta Tergelincir dan Meledak Di Bulgaria, Lima Orang Tewas

Sebuah kereta yang membawa gas petroleum cair tergelincir dan meledak di Bulgaria.

Baca Selengkapnya

Unik, Penggemar Garis Keras Klub Bulgaria 'Pecat' Pelatih  

31 Agustus 2016

Unik, Penggemar Garis Keras Klub Bulgaria 'Pecat' Pelatih  

Penggemar Botev tidak suka kepada Nikolay Mitov karena pernah memperkuat tim yang menjadi musuh bebuyutannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Larang Muslimah Pakai Cadar

28 April 2016

Bulgaria Larang Muslimah Pakai Cadar

Kota Pazardzhik di Bulgaria tengah melarang perempuan muslim menutup seluruh tubuhnya atau mengenakan cadar di depan umum.

Baca Selengkapnya

Ketumbar Ternyata Diimpor dari Bulgaria  

12 Oktober 2014

Ketumbar Ternyata Diimpor dari Bulgaria  

Nilai impor ketumbar mencapai US$ 9 juta per tahun. Bahkan nilai impor ini meningkat tiap tahun.

Baca Selengkapnya

10 Orang Tewas Akibat Banjir Bulgaria  

20 Juni 2014

10 Orang Tewas Akibat Banjir Bulgaria  

Curah hujan menyamai jumlah rata-rata per bulan.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pengeboman di Burgas Diduga dari Aljazair  

7 April 2014

Pelaku Pengeboman di Burgas Diduga dari Aljazair  

Hizbullah menyangkal keterlibatannya dalam pengeboman yang menewaskan lima turis asal Israel ini.

Baca Selengkapnya

Bulgaria "Usir" Tiga Anggota Parlemen Hamas

15 Februari 2013

Bulgaria "Usir" Tiga Anggota Parlemen Hamas

Kedatangan tiga anggota Hamas itu ke Sofia karena undangan dari Pusat Studi Timur Tengah Bulgaria.

Baca Selengkapnya

Bulgaria: Hizbullah di Balik Pengeboman di Burgas

5 Februari 2013

Bulgaria: Hizbullah di Balik Pengeboman di Burgas

Ada data yang menunjukkan hubungan pembiayaan antara Hizbullah dan dua tersangka.

Baca Selengkapnya