27 Tahun Perjuangan Nelson Mandela dalam Penjara

Reporter

Kamis, 27 Juni 2013 17:54 WIB

Nelson Mandela saat berpidato di London (April 2001). Atas jasa dan kegigihannya membela hak masyarakat, ia dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian di tahun 1993. REUTERS/Jonathan Evans

TEMPO.CO, Pretoria- Untuk membebaskan bangsanya dari masalah perbudakan dan diskriminasi ras, Nelson Mandela harus menanggung risiko menghabiskan seperempat abad lebih hidupnya di dalam penjara yang terletak di Pulau Robben, Cape Town yang kemudian dipindahkan ke Penjara Pollsmoor, Afrika Selatan.

Pada tanggal 7 November 1962, Nelson Mandela dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan meninggalkan negara secara ilegal dan mengasut kelompok pekerja untuk melakukan penyerangan. Sebelum dipindahkan ke Pulau Robben, selama tujuh bulan pertama, pria yang pada tanggal 18 Juli 2013 nanti berusia 95 tahun itu, menjalani hukuman di penjara Pretoria Local.

Di dalam penjara Pulau Robben yang berukuran tidak lebih dari lima meter itu, Mandela tidur beralaskan tikar tipis, kekurangan makanan dan juga mengalami penyiksaan. Ia dan teman-teman sesama tahanan tidak diperbolehkan membaca koran namun karena mereka terus memprotesnya akhirnya pihak penjara mengizinkan dan Mandela banyak membuat catatan-catatan harian. Bagi Mandela, penjara merupakan tempat pembelajaran karena mengajarkan pendidikan luar biasa yang memerlukan ketekunan. Ia juga mengorganisir kampanye internasional selama di penjara guna menuntut pembebasan bagi bangsanya. Atas perbuatannya itu, Mandela kembali dituntut dengan empat tuduhan sabotase di pengadilan Rivonia, Afrika Selatan, pada tanggal 12 Juni 1964 bersama tujuh temannya dan kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dalam pembelaannya, pria yang juga dijuluki bapak bangsa itu mengatakan bahwa ia bersedia mati untuk menjunjung demokrasi dan melawan penindasan.


Selama masa penahanannya yang panjang, Mandela menggunakan pengetahuan hukumnya untuk mengkritisi masalah penindasan, pelecehan dan kekerasan terhadap bangsa kulit hitam melalui tulisan yang ia kirimkan kepada pengacara-pengacara di Afrika Selatan.


Mandela terus berada di Pulau Robben hingga akhir bulan Maret 1982 karena dipindahkan ke Penjara Pollsmoor di daratan. Lalu, setelah beberapa bulan di penjara, ia dikirim ke Penjara Victor Verster di bulan Desember 1988. Di tahun 1988 ini, Mandela sempat dirawat di rumah sakit di Tygerberg Hospital yang kemudian dipindahkan ke Constantiaberg Hospital karena menderita TBC.

Mandela akhirnya dibebaskan atas perintah Presiden Afrika Selatan pada waktu itu, Frederik Willem De Klerk, atas desakan dunia internasional. Pada tanggal 11 Pebruari 1990 di usianya yang ke-71 tahun. Setelah bebas, Mandela mendedikasikan hidupnya di bidang kemanusiaan dan politik. Tidak menutup kemungkinan kondisinya di dalam penjara pada masa itu menimbulkan dampak penyakit yang sekarang ini tengah dideritanya.


NELSONMANDELA|HOSPITA






Advertising
Advertising

Berita terkait

Ajaib, Jenazah Wanita Afrika Selatan Melahirkan Bayi

22 Januari 2018

Ajaib, Jenazah Wanita Afrika Selatan Melahirkan Bayi

Seorang wanita hamil di Afrika Selatan yang meninggal dunia saat kandungannya berusia 9 bulan dilaporkan melahirkan bayinya 10 hari kemudian.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Ini Ketakutan Domba Lahir Bertubuh Mirip Manusia

23 Juni 2017

Warga Desa Ini Ketakutan Domba Lahir Bertubuh Mirip Manusia

Seekor domba lahir dengan tubuh bagian atas mirip manusia sehingga membuat gempar ribuan warga desa Lady Frere di Afrika Selatan.

Baca Selengkapnya

Saham Terguncang, Presiden Afrika Selatan Pecat Menteri Keuangan

31 Maret 2017

Saham Terguncang, Presiden Afrika Selatan Pecat Menteri Keuangan

Di pasar valuta asing, nilai mata uang Rand Afrika Selatan dikabarkan turun hingga lima persen.

Baca Selengkapnya

Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat

28 Maret 2017

Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat

Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.

Baca Selengkapnya

Atap Rumah Sakit Jebol, Lima Orang Terperangkap Runtuhan

3 Maret 2017

Atap Rumah Sakit Jebol, Lima Orang Terperangkap Runtuhan

Sebanyak 2 pasien, 2 pekerja konstruksi, dan 1 staf rumah sakit berhasil diselamatkan serta hanya luka ringan.

Baca Selengkapnya

Sentimen Anti-Imigran Memanas di Afrika Selatan

28 Februari 2017

Sentimen Anti-Imigran Memanas di Afrika Selatan

Sentimen anti-imigran kembali merebak di Afrika Selatan. Rumah imigran dibakar, terjadi penjarahan hingga ancaman.

Baca Selengkapnya

Nyata dan Sadis, Remaja Ini Dipaksa Masuk Peti Mati, Lalu...  

8 November 2016

Nyata dan Sadis, Remaja Ini Dipaksa Masuk Peti Mati, Lalu...  

Seorang tanpa rasa iba terus menekan tubuh dan kepala remaja dengan menggunakan penutup peti mati.

Baca Selengkapnya

Istri Kaget Lihat 'Anaconda' Suaminya, Bulan Madu pun Batal  

12 Oktober 2016

Istri Kaget Lihat 'Anaconda' Suaminya, Bulan Madu pun Batal  

Seorang wanita yang baru menikah terkejut ketika untuk pertama kali melihat organ intim milik suaminya.

Baca Selengkapnya

Bocah 6 Tahun Tewas Saat Melindungi Ibunya dari Pemerkosa  

20 Agustus 2016

Bocah 6 Tahun Tewas Saat Melindungi Ibunya dari Pemerkosa  

Bocah laki-laki berusia 6 tahun tewas setelah berusaha mencoba menghentikan seorang pria yang akan memperkosa ibunya.

Baca Selengkapnya

Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

16 Mei 2016

Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

Nelson Mandela adalah Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Mantan agen CIA mengaku CIA di balik pemenjaraan Mandela selama 27 tahun.

Baca Selengkapnya