TEMPO.CO, Beijing - Korea Utara bersedia untuk mengikuti nasihat Cina dan masuk ke dalam pembicaraan. Televisi pemerintah Cina memberitakan hal itu dalam siaran berita utama, mengutip seorang utusan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Korea Utara telah berulang kali mengatakan tidak akan meninggalkan senjata nuklirnya. Sementara Amerika Serikat menegaskan Korea Utara harus mengambil langkah-langkah yang berarti untuk denuklirisasi sebelum memulai pembicaraan.
Kunjungan ke Beijing oleh Choe Ryong-hae, seorang perwira tinggi militer Korea Utara, adalah kontak pertama antara Korea Utara dan Cina dalam waktu sekitar enam bulan. Hubungan dua sekutu ini terganggu setelah uji coba ketiga nuklir Korut pada bulan Februari.
Meski awalnya tak setuju, Cina mengiyakan sanksi PBB terhadap Korut dan membekukan bank Korea Utara.
Cina juga khawatir dengan ancaman Korea Utara untuk mengobarkan perang nuklir sebagai pembalasan atas sanksi itu. Meski menyasar AS dan Korea Selatan, apapun ketegangan di semenanjung Korea memiliki konsekuensi bencana bagi Cina.
Choe mengatakan kepada Liu Yunshan, pemimpin kelima Partai Komunis China, bahwa Kim telah mengutusnya "untuk meningkatkan, mengkonsolidasikan, dan mengembangkan hubungan antara Cina dan Korea Utara".
Liu mengatakan kepada utusan Korea Utara bahwa perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea adalah penting bagi semua negara di kawasan itu. "Kami berharap bahwa semua pihak menjunjung tinggi tujuan denukrisasi di Semenanjung Korea, memelihara perdamaian dan stabilitas dan berdialog serta konsultasi untuk menyelesaikan masalah," katanya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya mengambil langkah-langkah praktis untuk memperbaiki situasi dan untuk memulai pembicaraan enam pihak secepat mungkin. "Juga bekerja keras untuk perdamaian jangka panjang dan stabilitas di Asia timur laut dan di semenanjung Korea," katanya.
Cina telah berulang kali mendesak Korea Utara untuk kembali ke apa yang disebut proses perundingan enam pihak, yang bertujuan untuk denuklirisasi. Perundingan enam negara sebelumnya, yang melibatkan kedua Korea, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan China, runtuh pada 2008 ketika Korea Utara keluar dari kesepakatan.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya