TEMPO.CO , London:Sekitar empat tahun lalu, Denise Petty merupakan perempuan penderita obesitas. Kala itu, bobotnya mencapai 228 kilogram. Saking beratnya, Petty pun tidak bisa menaiki tangga di rumah tanpa kesulitan bernapas. Bahkan ia tidak bisa mengajak anjing peliharaannya jalan-jalan, atau mengendarai mobil. Petty pun selalu melarang siapapun, termasuk anggota keluarga, yang ingin memotretnya.
"Ukuran baju saya waktu itu 34, dan saya hanya bisa berjalan sejauh 20 meter saja," kata Petty di Mail Online, Sabtu, 18 Mei 2013.
Petty sebetulnya telah lama mengetahui bila kegemukannya tidaklah sehat. Tapi ia enggan mengubah gaya hidup sesuai saran dokter gizi. Hidup Petty baru berubah drastis setelah ia berkunjung ke dokter gigi. "Seperti biasanya, pasien dokter gigi akan duduk di bangku yang bisa naik-turun," kata Petty. "Tapi nyatanya tak ada bangku yang mampu mengangkat saya. Itu sungguh memalukan."
Kejadian itu mendorong Petty untuk menurunkan berat badannya. Atas petunjuk dokter, ia mendatangi kelompok terapi khusus orang gemuk. Bersama anggota kelompok itu, Petty berbagi cerita. "Kami saling menertawakan dan memahami masalah kegemukan ini, hingga saya merasa terbantu." Dari mereka juga, Petty mendapatkan tip untuk menjaga porsi makanan.
Selain mengikuti terapi, Petty menjalani terapi pemasangan pita di lambung. Fungsinya untuk mengurangi asupan makanan ke dalam pencerna. Dengan begitu, perut akan merasa cepat kenyang. Selama dua tahun berdiet, Petty berhasil menurunkan berat badan sebanyak 133 kilogram. Bahkan selama beberapa bulan terakhir, pita penahan lambung telah berhenti bekerja. Sehingga bobot Petty turun dengan sendirinya.
Kini Petty masih harus mengurangi 4 kilogram lagi, hingga dapat menjalani operasi pengencangan kulit. "Ukuran baju saya sekarang 14, dan saya berencana liburan dengan naik pesawat, untuk merayakan kelangsingan tubuh ini."
