Taiwan Ultimatum Filipina Soal Penembakan Nelayan

Reporter

Senin, 13 Mei 2013 14:37 WIB

Kapal Angkatan Laut dan penjaga pantai Taiwan berlayar dari pelabuhan Kaohsiung, Minggu (12/5). Taiwan Coast Guard/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Taipei - Pemerintah Taiwan mengeluarkan ultimatum terhadap pemerintahan Filipina agar segera meminta maaf soal penembakan seorang nelayan Taiwan dalam waktu 72 jam.

"Pemerintah bertekad bulat melindungi nelayan kita," kata juru kabinet Cheng Li-wen dalam sebuah pernyataan saat sejumlah kapal melaju menuju Selat Bashi, yang diklaim oleh kedua pemerintahan sebagai miliknya sekaligus lokasi tewasnya seorang nelayan Taiwan yang ditembak pasukan Filipina pada Kamis, 9 Mei 2013.

Pengawas Pantai Taiwan, Ahad, 12 Mei 2013, mengirimkan empat kapal pengawal terkait dengan sengketa perairan, tempat insiden penembakan nelayannya.

Ao Ming-wei, kapten kapal pengawas pantai Taiwan Jian mengatakan, kapalnya dipersiapkan untuk menghadapi provokasi dan seluruh awak kapal diperintahkan menembak guna melawan berbagai ancaman yang muncul.

Taiwan meminta Manila meminta maaf atas tewasnya seorang nelayan serta memberikan kompensasi kepada keluarga korban. Jika tidak, maka Filipina bakal menghadapi konsekwensi yakni pembekuan seluruh kerjasama ketenagakerjaan.

"Jika pemerintah Filipina tidak memberikan respon positif terhadap masalah ini dalam waktu 72 jam, rekrutmen tenaga kerja asal negeri tersebut bakal dibekukan," kata juru bicara kantor kepresidenan Lee Chia-fei, Sabtu, 11 Mei 2013.

Di Taiwan, saat ini, ada sekitar 87 ribu pembantu rumah tangga dan pekerja lainnya dari Filipina. Dari hasil bekerja di rantau itu, mereka bisa mengirimkan ratusan juta dolar saban tahun ke kampung halamannya.

Lee mengatakan, sanksi lain yang bisa diambil adalah penarikan duta besar Taiwan untuk Filipina serta meminta duta besar Filipina untuk Taiwan kembali ke Manila.

Hubungan Taiwan-Filipina memanas seusai insiden penembakan terhadap kapal nelayan Taiwan yang dianggap masuk ke perairan Filipina, Selat Bashi, Kamis, 9 Mei 2013. Kapal nelayan ini mendapatkan 50 tembakan menyebabkan salah seorang awak kapalnya, Hung Shih-cheng, tewas.

"Ini bukanlah sesuatu (yang tak disengaja) namun sebuah pembantaian," kata jaksa Liu Chia-kai, usai menyaksikan kapal. Beberapa organisasi nelayan Taiwan mengatakan mereka merencanakan menggelar aksi protes terhadap kedutaan besar Filipina di Taipei, Senin, 13 Mei 2013.

AL JAZEERA | CHOIRUL


Topik Terhangat:
Teroris
| E-KTP |Vitalia Sesha| Ahmad Fathanah| Perbudakan Buruh



Berita Lainnya:

Pengamat Hukum: PKS Tidak Salah

Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara

Angkringan Tak Sehat Sumber Penularan Hepatitis A
Ratusan Penumpang Citilink Mengamuk di Adisutjipto
Polisi Takut Tangkap Anggota TNI Beking Bos Panci
Ahmad Fathanah Minta Sefti Tak Meninggalkannya
Perumahan Petinggi PKS di Condet Tertutup Rapat






Advertising
Advertising

Berita terkait

NTUH Taiwan Terkenal karena Mesin Pengganti Jantung dan Paru

17 Desember 2018

NTUH Taiwan Terkenal karena Mesin Pengganti Jantung dan Paru

National Taiwan University Hospital menjadi rumah sakit yang unggul dalam pemakaian mesin ECMO, pengganti fungsi jantung dan paru-paru yang lemah.

Baca Selengkapnya

Upaya Taiwan Menarik Pasien dan Industri Kesehatan Asia Tenggara

17 Desember 2018

Upaya Taiwan Menarik Pasien dan Industri Kesehatan Asia Tenggara

Tahun 2017 lebih dari 305.000 pasien luar negeri yang berobat di Taiwan, sepertiganya dari Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan

17 Desember 2018

Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan

Taiwan mengenalkan keunggulan pelayanan dan teknologi kesehatan di rumah sakitnya untuk menarik pasien mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi Saat Siaran Langsung

16 Juli 2017

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi Saat Siaran Langsung

Dua wanita anggota parlemen Taiwan tiba-tiba berkelahi setelah berdebat sengit

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi: Menampar, Mejambak dan...

14 Juli 2017

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi: Menampar, Mejambak dan...

Peristiwa mengejutkan terjadi saat siaran langsung persidangan Parlemen Taiwan, 2 wanita anggota parlemen berkelahi.

Baca Selengkapnya

Wow, Wanita 41 Tahun Terlihat seperti Gadis 18 Tahun  

2 Juli 2017

Wow, Wanita 41 Tahun Terlihat seperti Gadis 18 Tahun  

Lure Hsu, 41 tahun, seorang desainer interior dan penulis blog fashion, mendapat perhatian di media sosial karena wajahnya mirip gadis 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Taiwan Larang Kucing dan Anjing Jadi Santapan Manusia  

12 April 2017

Taiwan Larang Kucing dan Anjing Jadi Santapan Manusia  

Parlemen Taiwan menyetujui rancangan undang-undang yang melarang kucing dan anjing menjadi santapan manusia.

Baca Selengkapnya

Oops, Nenek Ini Pakai Tas Louis Vuitton untuk Kantong Belanja Ikan

4 April 2017

Oops, Nenek Ini Pakai Tas Louis Vuitton untuk Kantong Belanja Ikan

Seorang nenek di Taiwan menggunakan tas bermerek Louis Vuitton yang dihadiahkan cucunya untuk berbelanja ikan.

Baca Selengkapnya

Taiwan akan Kawal Langkah Hukum ABK WNI Supriyanto

17 Januari 2017

Taiwan akan Kawal Langkah Hukum ABK WNI Supriyanto

Wamg Mei Yu, ketua penyelidik kasus kematian ABK WNI Supriyanto memastikan lembaganya akan mengawasi implementasi perlindungan HAM ABK Kapal.

Baca Selengkapnya

Kapal Induk Cina Mendekat, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

12 Januari 2017

Kapal Induk Cina Mendekat, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

Taiwan mengerahkan jet tempur dan kapal perangnya setelah kapal induk Cina, Liaoning, beserta armada tempurnya melintasi Selat Taiwan.

Baca Selengkapnya