TEMPO.CO, Beirut - Sebuah kelompok militan Palestina yang berada di Suriah mengatakan, pihaknya sedang membentuk satuan tempur untuk mencoba merebut kembali wilayah yang diduduki Israel, khususnya dataran Tinggi Golan. Pembentukan unit tempur ini dilakukan setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Hezbollah menyatakan akan mendukung operasi tersebut.
The Popular Front for the Liberation of Palestine-General Command (PFLP-GC) mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan untuk operasi baru setelah hampir 40 tahun menjalani masa tenang di perbatasan Israel-Suriah. Kelompok ini, yang dikategorikan sebagai teroris oleh Amerika Serikat, aktif di tahun 1970-an dan 1980-an tetapi tetap berpengaruh di kalangan penduduk Palestina di Suriah dan Lebanon.
"Pimpinan PFLP-GC mengumumkan bahwa ia akan membentuk brigade untuk membebaskan semua wilayah yang diduduki Israel, pertama dan terutama adalah daerah pendudukan Golan," kata front itu dalam sebuah pernyataannya, Jumat 10 Mei 2013 malam. "Para pemimpin Front Populer ini telah membuka pintu kepada semua warga Suriah untuk menjadi sukarelawan dalam pembentukan kekuatan perlawanan ini."
Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Damaskus pekan lalu yang meningkatkan ketegangan di kawasan ini dan membuat dampak perang sipil di Suriah semakin meluas ke daerah sekitarnya. Sumber-sumber intelijen mengatakan bahwa Israel menyasar senjata yang dikirim Iran kepada organisasi militan Syiah dan sekutunya di Libanon, Hezbollah.
Assad adalah sekutu penting regional Iran, dan diyakini berfungsi sebagai penyalur bantuan senjata untuk Hezbollah. Assad dan ayahnya, yang memerintah Suriah selama 30 tahun, berusaha mempertahankan ketenangan di Golan meskipun masih resmi berstatus dalam keadan perang dengan Israel.
Namun setelah serangan Israel pekan lalu ke Damaskus, Assad mengatakan ia akan mengubah Golan menjadi "front perlawanan" dan akan memungkinkan pejuang untuk menyerang Israel dari daerah itu. Hezbollah, yang pernah berperang 34 hari dengan Israel pada 2006, diyakini berkoordinasi dengan PFLP-GC dan menyatakan akan mendukung setiap operasi tersebut.
"Kami mengumumkan bahwa kami berdiri mendukung perlawanan meluas Suriah dan menawarkan dukungan materi dan spiritual serta koordinasi dalam rangka membebaskan Suriah Golan," kata pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, dalam pidato di televisi, Kamis 9 Mei 2013.
Nasrallah juga mengambahkan, Suriah akan sanggup menghadapi serangan Israel dengan senjata canggih yang akan dikirim Hezbollah ke negara sekutunya itu.
Reuters | Abdul Manan
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya