TEMPO.CO, Amsterdam - Pengadilan Pidana Internasional (ICC) menunda sidang terhadap Wakil Presiden Kenya William Ruto atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan, Senin 6 mei 2013. ICC mengatakan pihaknya ingin mengadakan dengar pendapat lebih lanjut dengan penuntut dan pembela.
Ruto dijadwalkan menghadapi pengadilan pidana yang bermarkas besar di Den Haag itu pada 28 Mei atas tuduhan ia membantu mengorganisir kekerasan suku yang pecah setelah pemilihan yang diperselisihkan pada tahun 2007. Konflik itu menewaskan lebih dari 1.200 orang. Ruto membantah tuduhan ini.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta menghadapi tuduhan yang sama, dimana ia juga menyangkal keterlibatannya dalam kekerasan itu. ICC akan menggelar pengadilan terhadapnya Juli mendatang.
Pengadilan mengatakan akan menjadwalkan tanggal baru untuk persidangan Ruto setelah sidang pada 7 Mei dan 14 Mei untuk membahas permintaan jaksa dan pembela Ruto. Jaksa meminta tambahan lima saksi, pembela meminta penundaan sidang.
Ruto telah meminta ICC bulan lalu untuk menunda dimulainya sidang agar tim kuasa hukumnya memiliki lebih banyak waktu untuk membuat persiapan menghadapi pengadilan ini.
Reuters | Abdul Manan
Berita terkait
Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas
13 Agustus 2017
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum
Baca SelengkapnyaTragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca
1 Februari 2017
Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.
Baca SelengkapnyaAl-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya
28 Januari 2017
Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.
Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS
28 Oktober 2016
Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.
Baca SelengkapnyaMalala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya
13 Juli 2016
Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.
Baca SelengkapnyaKepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya
19 Februari 2016
Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.
Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen
21 Januari 2016
Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.
Baca SelengkapnyaSerangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen
22 Desember 2015
Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.
Baca Selengkapnya50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba
3 September 2015
Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.
Baca SelengkapnyaIngin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer
17 Juli 2015
Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".
Baca Selengkapnya