TEMPO.CO, Timbuktu - Seorang muallaf Prancis ditangkap di Mali utara setelah bertempur membela kelompok militan Islam di sana.
Angkatan bersenjata Prancis dalam keterangan persnya mengatakan, pria bernama Gilles Le Guen yang berganti nama menjadi Abdel Jelil setelah memeluk Islam ini dicokok pasukan keamanan Prancis pada Ahad malam waktu setempat, 28 April 2013, di sebelah utara Timbuktu.
"Le Guen diyakini telah lama tinggal di Timbuktu untuk bertempur bersama kelompok militan Islam," kata Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian.
Sejumlah laporan mengenai pria berusia 58 tahun ini menyebutkan bahwa dia bergabung dengan al-Qaeda di Kelompok Maghribi Islam (AQIM) yang bertempur melawan pasukan Prancis di sana. Namun kelompok yang sama pernah memenjarakannya selama beberapa hari pada November 2012.
Sebulan sebelumnya, dia muncul di dalam sebuah video kelompok Islam dengan wajah tertutup di sampingnya tergeletak senjata. Pada pemunculannya itu, dia memperingatkan Prancis, Amerika Serikat, dan PBB yang telah mengintervensi Mali.
Menanggapi pengerahan pasukan Prancis ke negara Afrika barat pada Januari 2013 guna melawan kelompok Islam, dia mengatakan kepada majalah berita Prancis, L'Express, melalui telepon, "Saya mengikuti jalan yang dilacak oleh Osama bin Laden."
Kepada radio Eropa 1, Le Drian menerangkan, "Le Guen siap bertempur membela kelompok jihad. Dia ditangkap pasukan patroli Prancis." Selanjutnya, kata Le Drian, dia akan diserahkan ke pihak berwenang Mali dan kemungkinan akan dideportasi ke Prancis.
BBC | CHOIRUL
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Begini Cara Mengetahui Keberadaan Susno Duadji
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh
Ayu Azhari Sering Ketemu Ahmad Fathanah
Kadin Pecat Pengusaha Oesman Sapta Odang
Berita terkait
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali
1 Mei 2017
Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang
23 Agustus 2016
Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.
Baca SelengkapnyaPenyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari
23 November 2015
Senegal siap membantu Mali.
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab
23 November 2015
Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.
Baca SelengkapnyaSayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
21 November 2015
Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas
21 November 2015
Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI
20 November 2015
Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi
Baca SelengkapnyaTeror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali
20 November 2015
Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera
20 November 2015
Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.
Baca SelengkapnyaTak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali
20 November 2015
Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.
Baca Selengkapnya