Tamerlan Tewas Ditembak Atau Ditabrak?  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 30 April 2013 09:07 WIB

Foto tersangka Tamerlane Tsarnaev yang diambil tahun 2009. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Boston - Otopsi terhadap Tamerlan Tsarnaev, salah seorang pelaku bom Boston yang tewas, telah selesai. Namun petugas forensik tutup mulut tentang apa penyebab tewasnya pria 26 tahun itu.

Sebelumnya santer beredar kabar Tamerlan tewas bukan karena peluru yang bersarang pada tubuhnya, tetapi karena ditabrak adiknya, Dzokhar Tsarnaev. Dzokhar kini berada dalam tahanan yang dijaga ketat aparat kepolisian.

"Petugas medis telah menyimpulkan penyebab kematiannya," kata Terrel Harris, juru bicara Massachusetts Office of the Chief Medical Examiner. Namun ia menyatakan tak akan mengumumkan hasilnya sampai jenazah Tamerlan diambil dan sertifikat kematiannya dikeluarkan.

Janda Tsarnaev, Katherine Russell, sudah diberi tahu untuk mengambil jenazahnya. Dia terlihat meninggalkan rumah Senin sore dengan pengacaranya, kemudian terlihat meninggalkan kantor pengacaranya di Providence, Rhode Island.

Polisi mengatakan, Tsarnaev meledakkan bom kembar pada 15 April di dekat garis finis lomba lari Boston Marathon, yang menewaskan tiga orang dan melukai 264 orang lainnya. Dua bersaudara Tsarnaev kemudian terlibat kejar-kejaran dengan polisi tiga hari kemudian dan terlibat baku tembak dengan petugas.

Tamerlan Tsarnaev melangkah keluar dari mobil curian untuk menembak ke arah polisi ketika ia terkena tembakan dan ditabrak oleh saudaranya, yang berancang-ancang melarikan diri. Ia dinyatakan meninggal di Beth Israel Deaconess Medical Center.

Dzhokhar, 19 tahun, ditangkap pada tanggal 19 April, dan telah pulih dari luka tembak. Ia kini berada di penjara di luar Boston.

Russell mengatakan melalui pengacaranya pekan lalu bahwa ia akan melakukan segala sesuatu yang dia bisa untuk membantu penyelidikan. Pengacaranya belum mengatakan apa pun, tetapi orang yang akrab dengan masalah ini mengatakan mereka telah bernegosiasi terkait hal itu.

AP | TRIP B

Topik terhangat:

Gaya Sosialita
| Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional


Baca juga:

Susno Buron, Kejaksaan Tak Perlu Uber
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Gara-gara 'Nasi Kucing', Anas Batal ke KPK

Ical: Kasus Lapindo Efeknya Lebih Kecil dari ISL

Orang Miskin Dilarang 'Nyaleg'

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya