Lokasi ledakan di Damaskus, Suriah (21/2). REUTERS/Sana
TEMPO.CO, Damaskus - Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi selamat dari serangan bom ketika iring-iringan mobilnya diserang bom di Damaskus.
"Serangan teroris di al-Mezzah ditujukan terhadap konvoi Perdana Menteri. Doktor Wael al-Halqi selamat dan tidak terluka sama sekali," demikian siaran televisi pemerintah, Senin, 29 April 2013. Dalam serangan tersebut, lapor televisi itu, sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 20 orang lainnya cedera.
Televisi pemerintah menampilkan gambar-gambar sejumlah mobil rusak berat dan cuilan kendaraan berserakan di mana-mana akibat ledakan bom. Sedangkan petugas pemadam kebakaran sibuk mendinginkan api yang membara akibat ledakan.
Koresponden Al Jazeera, Rula Amin, melaporkan dari Beirut, Libanon, ledakan bom terhadap konvoi Perdana Menteri sangat kuat dan menggetarkan gedung pemerintah.
"Beberapa pekan lalu, kami menyaksikan betapa hebatnya pasukan pemerintah sanggup menguasai berbagai medan tempur. Aksi ledakan ini sebagai jawaban bahwa pemberontak tidak mundur," katanya.
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), lembaga pemerhati hak asasi manusia yang berbasis di London, menyatakan, serangan bom mobil ditujukan kepada barisan mobil Perdana Menteri saat melintasi Distrik Mezza di Damaskus. Dalam peristiwa itu, salah seorang pengawalnya tewas.
Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman, mengatakan kepada kantor berita AFP, sopir Halqi dan pengawal keduanya termasuk yang menderita cedera serius akibat ledakan bom itu.
Haliqi, bekas Menteri Kesehatan, ditunjuk Presiden Bashar al-Assad mengantikan posisi Riad Hijab pada Agustus 2012 lantaran membelot kepada kelompok oposisi. Halqi lahir pada 1964 dan berasal dari provinsi sebelah selatan, Deraa, kawasan yang menjadi basis perlawanan terhadap Assad. Dia menggantikan Perdana Menteri caretaker Omar Ghalawanji, yang ditunjuk beberapa jam setelah Hijab membelot.
