Korban Tewas Plaza Runtuh Bangladesh 341 Orang

Reporter

Editor

Abdul Manan

Sabtu, 27 April 2013 22:43 WIB

Sejumlah warga dan tim penyelamat berkumpul di lokasi rubuhnya pabrik garmen 8 lantai yang rubuh di Savar, dekat Dhaka, Bangladesh, Rabu (24/4). AP/A.M. Ahad

TEMPO.CO, Dhaka - Korban tewas dalam runtuhnya Rana Plaza, bangunan delapan lantai di pinggiran ibukota Dhaka, Bangladesh, hingga Sabtu 27 April 2013, sudah mencapai 341 orang. Sejak bangunan itu runtuh Rabu 17 April lalu, korban yang berhasil diselamatkan sekitar 2.500 orang, dan tak kurang dari 900 lainnya masih dalam pencarian.

Hari ini ada 21 orang yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan. Salah satunya adalah Marina Begum, 22 tahun, yang terkurung selama tiga hari. "Rasanya seperti di neraka. Panas dan aku hampir tidak bisa bernapas. Tak ada makanan dan air. Ketika saya tersadar, saya sudah ada di sini," kata dia, sambil berbaring di rumah sakit.

Ini menjadi kecelakaan kerja terburuk setahun ini. November tahun lalu, pabrik Tazreen Fashion terbakar dan menewaskan 112 orang. Bangladesh eksportir garmen terbesar kedua di dunia. Sekitar 80 persen ekspornya tergantung pada industri garmen, dengan jumlah pekerja 3,6 juta orang. Enam puluh persen ekspornya ke Eropa, 23 persen ke Amerika Serikat, lima persen ke Kanada.

Polisi kini memburu semua orang yang dianggap bertanggungjawab dalam insiden ini. Pemilik bangunan delapan lantai itu, Mohammed Sohel Rana, yang juga pemimpin front pemuda Liga Awami, akhirnya menyerah kepada polisi, Jumat malam. Liga Awami adalah sekutu partai yang berkuasa saat ini.

Kepala Polisi Distrik Dhaka, Habibur Rahman mengatakan, dua insinyur yang terlibat pembangunan gedung ditangkap kemarin pagi. "Mereka ditangkap karena menolak peringatan untuk tak membuka bangunan setelah adanya sentakan dan retakan pada beberapa pilar bangunan sehari sebelumnya," kata Rahman.

Peristiwa ini memicu demonstrasi sejak Rabu lalu. Hari ini ratusan massa turun ke jalan, menghancurkan dan membakar mobil, sehingga bentrok dengan polisi. Sebuah aliansi partai-partai kiri, yang juga bagian dari koalisi partai pemerintah, akan menyerukan pemogokan nasional pada 2 Mei jika semua orang yang bertanggung jawab atas bencana ini tak ditangkap hingga besok.

Emdadul Islam, Kepala Teknik Otoritas Pembangunan Kota mengatakan, pemilik Rana Plaza tak mengurus izin secara benar. Mereka minta izin untuk bangunan lima lantai dari pemerintah daerah setempat, yang sebenarnya tak berwenang untuk itu. Tiga lantai lainnya ditambahkan secara ilegal.

Rana Plaza, kata dia, dibangun di lokasi bekas kolam yang hanya ditimbun dengan pasir dan tanah sehingga fondasinya terlalu lemah. Padahal, bangunan itu memiliki tiga generator besar dan sangat berat yang menggetarkan seluruh bangunan ketika mereka beroperasi. "Pada hari itu semua generator beroperasi dan beberapa detik kemudian bangunan itu runtuh," kata Islam.

Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya