Filipina Tuding Cina De Facto Duduki Wilayahnya

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 27 April 2013 10:26 WIB

Peta Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. AP

TEMPO.CO, Manila - Filipina menuduh Beijing terlibat secara de facto menduduki wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan. Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, mengatakan tiga kapal pemerintah Cina berpatroli di sekitar Scarborough Shoal, menakut-nakuti nelayan setempat.


"Cina telah mencoba untuk membangun pendudukan secara de facto," katanya kepada wartawan. Filipina mengatakan kawasan itu berada 200 mil laut dalam zona ekonomi eksklusif, sebagaimana diakui oleh hukum internasional.


Namun Cina menegaskan wilayah itu adalah milik mereka, juga beberapa pulau lain di Laut Cina Selatan.


Filipina telah menuduh China menggunakan intimidasi untuk menekan klaim atas Laut Cina Selatan, yang diyakini kaya sumber daya mineral yang luas dan merupakan jalur pelayaran penting. Taiwan, Brunei, Vietnam, dan Malaysia juga mengklaim bagian dari Laut Cina Selatan.


Ketegangan dua negara terkait sengketa kepulauan di perairan itu dimulai tahun lalu ketika Cina mengirim kapal untuk menghentikan langkah Filipina menghalau nelayan asal negeri itu yang masuk wilayah ini. Filipina mencoba untuk menyelesaikan masalah melalui perundingan. Namun jika gagal, katanya, pihaknya terpaksa meminta campur tangan PBB.


Advertising
Advertising

Del Rosario juga mengatakan Filipina telah menunda pemberian kontrak eksplorasi minyak di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan karena "sensitivitas situasi" dengan Cina. "Kami memutuskan apa yang terbaik. Kami juga tidak ingin menempatkan perusahaan swasta dalam situasi tak pasti," tambahnya.

CHANNEL NEWS ASIA | TRIP B


Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya