TEMPO.CO, Washington - Politikus Amerika Serikat dari Partai Republik, Sarah Palin, kembali menjadi bulan-bulanan media. Kali ini, tabloid The Daily Currant yang merupakan media parodi yang isinya berbagai 'plesetan' menulis berita palsu bahwa Palin berkomentar konyol soal bom Boston.
Dalam berita itu, dia digambarkan tak bisa membedakan Republik Cek dan Chechnya, bagian dari Rusia, saat menyerukan invasi ke Republik Cek dalam menanggapi serangan teroris baru-baru ini di Boston.
Tak tanggung-tanggung, tabloid itu menyebut bahwa dalam wawancara antara Palin dengan Fox News, mantan Gubernur Alaska ini mengatakan bahwa meskipun penyelidik federal belum selesai, tak salah untuk bertindak sekarang.
"Kami belum tahu segalanya tentang tersangka ini," kata Palin, mengacu pada Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, yang diduga melakukan serangan itu. "Tapi kita tahu mereka adalah Muslim dari Republik Cek."
"Saya berbicara pada banyak orang Amerika bahwa saya ingin pergi ke sana sekarang dan mulai memberi mereka pelajaran. Tak hanya berhenti di Republik Cek, mari kita pergi juga ke negara-negara Arab lainnya."
Masih menurut berita palsu itu, Palin mengatakan orang Arab perlu belajar bahwa mereka tidak bisa terus membuat ulah di AS. "Mari kita pasang nuklir di Islamabad, membakar Praha, kemudian mengebom Teheran. Kita perlu menunjukkan kepada mereka apa yang kita maksud dengan urusan kita."
Meskipun pembawa acara Steve Doocy dan Gretchen Carlson bertepuk tangan, mereka segera berusaha untuk memperbaiki kesalahan terkait geografi. "Ya, Islamabad adalah ibu kota Pakistan, bukan Arab," kata Carlson mencoba mengoreksi. "Teheran ibukota Iran, yang mayoritas penduduknya adalah Persia. Tapi aku mengerti maksud Anda."
"Juga Republik Cek, bukan negara Arab atau negara Islam," Doocy menambahkan. "Tapi yang Anda katakan masuk akal. Saya pikir kebanyakan orang Amerika berharap Obama akan melangkah dan bertindak."
Wawancara itu juga dilenglapi video yang diunggah ke Youtube, meski gambar di video tak menunjukkan Sarah Palin sedang diwawancara. Di video selama 2,5 menit itu hanya diperdengarkan suara seolah-olah suara Palin. Begitu pun, video ini segera menjadi populer. Hanya sehari setelah diunggah, telah diunduh oleh 37 ribu orang.
DAILY CURRANT | TRIP B
Topik Terhangat:
Edsus Sosialita | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston
Baca juga:
Pria Tampan Diusir dari Arab Angkat Bicara
Twit Terakhir, Ustad Uje Baca Doa Mau Tidur
Ini Spesifikasi Motor Gede yang Ditunggangi Uje
Pose 'Ajaib' Para Sosialita di Depan Kamera
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya