TEMPO.CO, Tel Aviv - Militer Israel mengatakan mereka telah menembak jatuh jet tempur tanpa awak tak jauh dari pantai kota pelabuhan Haifa setelah jet tersebut memasuki wilayah negara dari Lebanon.
"Pesawat tanpa awak (UAV) diidentifikasi mendekati pantai Israel dan berhasil dicegat oleh jet IAF di beberapa kilometer dari Pantai Haifa pada sekitar pukul 14.00 (11.00 GMT)," ujar sumber militer.
Wakil Menteri Pertahanan Isarel, Danny Danon, menuduh jet tanpa awak itu milik kelompok Hizbullah, Lebanon, yang pernah memasuki wilayah udara Israel pada akhir Oktober 2012.
Insiden penembakan itu terjadi bersamaan dengan kedatangan Perdana Menteri Israel untuk mengadiri acara perayaan di Desa Druze, sekitar 32 kilometer sebelah utara Haifa, dengan helikopter. "Saya melihat ada pelanggaran perbatasan yang sangat serius," kata Nentanyahu. "Kami akan melanjutkan apa pun demi melindungi keamanan warga Israel."
Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat tanpa awak itu diketahui bergerak rendah dari wilayah pantai Lebanon sebelum masuk ke wilayah udara Israel. "Setelah sistem pertahanan udara kami mengindentifikasi (jet tanpa awak) bergerak dari Lebanon menuju selatan pantai Lebanon, kami mengerahkan jet tempur, helikopter, dan pesawat perang lainnya guna memberikan peringatan. Setelah itu kami menembaknya."
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.