TEMPO.CO, Sidney - Polisi Australia menangkap Matius Flannery, warga Australia yang juga anggota jaringan peretas LulzSec, di tempat kerjanya di Sidney, Selasa (23 April 2013) malam. Menurut polisi, Flannery diduga menyusup ke situs web pemerintah bulan ini.
Pria 24 tahun, dari Point Clare, New South Wales (NSW), diduga sebagai pemimpin LulzSec, organisasi yang dibentuk pada tahun 2011. Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas serangan cyber terhadap beberapa perusahaan papan atas seperti Sony, Rupert Murdoch News International, dinas rahasia CIA, dan organisasi pemerintah lainnya. Mereka juga terkait dengan peretas internasional, Anonymous.
Flannery, dikenal di dunia online sebagai Aush0k, sangat paham dunia teknnologi informasi, bekerja di sebuah perusahaan keamanan internasional yang memiliki kantor cabang di Sidney. "Ia memiliki akses ke informasi sensitif kliennya, termasuk instansi pemerintah," kata polisi.
"Dia adalah orang yang dihormati dalam komunitas Anonymous, disamping di LulzSec. Ia juga bekerja profesional di bidang teknologi informasi," kata Brad Marden, koordinator untuk Operasi Kejahatan Cyber Polisi Federal Australia, Selasa 23 April 2013.
Flannery menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan akses dan mengganggu situs web pemerintah dari komputer miliknya. Komputer itu kini telah disita. Polisi tidak mengkonfirmasi rincian peretasan serta web yang jadi korbannya. Marden mengatakan, web yang jadi korban bukan situs pemerintah federal Australia.
Flannery dibebaskan dengan jaminan, Selasa malam. Seorang juru bicara Pengadilan NSW mengatakan, ia akan disidang pada 15 Mei 2013 atas tuduhan mengakses dan memodifikasi data secara tidak sah.
Penangkapan dan pengadilan terhadap peretas LulzSec tak hanya terjadi di Australia. Di Amerika Serikat, pekan lalu peretas LulzSec hacker Cody Kretsinger, 25 tahun, yang mengaku bersalah tahun lalu untuk penerobosan sistem komputer Sony Pictures Entertainment, dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan denda sosial.
Pada bulan ini, peretas LulzSec dari Inggris, Ryan Ackroyd, 26 tahun, mengaku bersalah atas serangan cyber pada perusahaan situs Sony, Nintendo, News International, dan Polisi Negara Bagian Arizona.
Sidney Morning Herald | Abdul Manan
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya