TEMPO.CO, Jakarta -Aksi peledakan bom Boston Maraton yang dilakukan oleh tersangka Tsarnaev bersaudara masih penuh teka-teki. Agen Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika pun mendatangi masjid di Cambridge untuk mengetahui aktivitas Tamerlan, 26 tahun; dan Dzokhar Tsarnaev, 19 tahun, pada masjid tersebut.
Yusufi Vali, juru bicara masjid, mengatakan agen FBI telah menanyakan jemaah masjid untuk mengetahui interaksi mereka dengan Tamerlan dan Dzhokar. "Kami segera memanggil aparat penegak hukum dan berkata, 'Dengarkanlah, kami punya jamaah yang mengetahui dia dan jika Anda membutuhkan informasi apapun, kami ada di sini. Dan jemaah telah siap bertemu dengan FBI," kata Vali sebagaimana diberitakan NBC News, Selasa, 23 April 2013.
Sebelumnya, dalam pemeriksaan awal yang dilakukan penyidik terhadap Dzokhar, diketahui bahwa aksi bom yang menewaskan tiga orang itu dilakukan sendiri tanpa ada keterlibatan siapapun. Dzokhar, satu-satunya tersangka yang hidup, mengatakan dia dan abangnya belajar merakit bom panci dengan membaca propaganda al-Qaeda secara online. "Dia mengatakan plot bom itu untuk membela Islam disebabkan perang Amerika di Irak dan Afghanistan," kata pejabat pemerintah federal.
Agen FBI juga telah mengkaji telepon seluler dan catatan email dua bersaudara itu. Sejauh ini tidak ditemukan tanda keterkaitan dengan kelompok teror internasional.
Vali mengatakan, setelah Tamerlan Tsarnaev diidentifikasi sebagai tersangka dalam bom Boston Senin pekan lalu, jemaah masjid melaporkan dua insiden dimana dia telah mengganggu aktivitas di masjid. Yang paling baru terjadi pada peringatan Martin Luther King pada Januari. Saat itu Tsarnaev terganggu uraian pembicara yang mengatakan King bisa dibandingkan dengan Nabi Muhammad.
Mendengar ucapan itu, Tsarnaev berdiri dan mengatakan pembicara adalah "bukan orang beriman" dan seorang "pendusta". Pada saat itu, jemaah berseru balik padanya, "Kau harus keluar." Lalu ketua masjid pun bilang ke Tsarnaev bahwa dia harus tetap diam atau dia tidak akan diterima di sini.
Sejak kejadian itu, kata Vali, Tsarnaev kembali lagi ke masjid kira-kira sebulan lalu. Tapi saat itu tidak ada insiden apapun.
NBC NEWS I AMIRULLAH
Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya
Baca juga:
Tersangka Bom Boston Berencana Lari ke New York
Agen Kuba Yang Sukses Tembus CIA, Meninggal
Kekhawatiran Bekas Senator AS Pasca-Bom Boston
Restoran di Jepang Sediakan Piranha Goreng
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya