FBI Tanyakan Soal Tsarnaev ke Jemaah Masjid

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 24 April 2013 16:56 WIB

Kawan-kawan sekolahnya sangat terkejut ketika Dzhokhar Tsarnaev dinyatakan sebagai tersangka pelaku bom Boston Marathon, karena ia dikenal sebagai pemuda yang tenang dan pemalu. huffingtonpost.com

TEMPO.CO, Jakarta -Aksi peledakan bom Boston Maraton yang dilakukan oleh tersangka Tsarnaev bersaudara masih penuh teka-teki. Agen Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika pun mendatangi masjid di Cambridge untuk mengetahui aktivitas Tamerlan, 26 tahun; dan Dzokhar Tsarnaev, 19 tahun, pada masjid tersebut.

Yusufi Vali, juru bicara masjid, mengatakan agen FBI telah menanyakan jemaah masjid untuk mengetahui interaksi mereka dengan Tamerlan dan Dzhokar. "Kami segera memanggil aparat penegak hukum dan berkata, 'Dengarkanlah, kami punya jamaah yang mengetahui dia dan jika Anda membutuhkan informasi apapun, kami ada di sini. Dan jemaah telah siap bertemu dengan FBI," kata Vali sebagaimana diberitakan NBC News, Selasa, 23 April 2013.

Sebelumnya, dalam pemeriksaan awal yang dilakukan penyidik terhadap Dzokhar, diketahui bahwa aksi bom yang menewaskan tiga orang itu dilakukan sendiri tanpa ada keterlibatan siapapun. Dzokhar, satu-satunya tersangka yang hidup, mengatakan dia dan abangnya belajar merakit bom panci dengan membaca propaganda al-Qaeda secara online. "Dia mengatakan plot bom itu untuk membela Islam disebabkan perang Amerika di Irak dan Afghanistan," kata pejabat pemerintah federal.

Agen FBI juga telah mengkaji telepon seluler dan catatan email dua bersaudara itu. Sejauh ini tidak ditemukan tanda keterkaitan dengan kelompok teror internasional.

Vali mengatakan, setelah Tamerlan Tsarnaev diidentifikasi sebagai tersangka dalam bom Boston Senin pekan lalu, jemaah masjid melaporkan dua insiden dimana dia telah mengganggu aktivitas di masjid. Yang paling baru terjadi pada peringatan Martin Luther King pada Januari. Saat itu Tsarnaev terganggu uraian pembicara yang mengatakan King bisa dibandingkan dengan Nabi Muhammad.

Mendengar ucapan itu, Tsarnaev berdiri dan mengatakan pembicara adalah "bukan orang beriman" dan seorang "pendusta". Pada saat itu, jemaah berseru balik padanya, "Kau harus keluar." Lalu ketua masjid pun bilang ke Tsarnaev bahwa dia harus tetap diam atau dia tidak akan diterima di sini.

Sejak kejadian itu, kata Vali, Tsarnaev kembali lagi ke masjid kira-kira sebulan lalu. Tapi saat itu tidak ada insiden apapun.

NBC NEWS I AMIRULLAH

Topik Terhangat:

#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya


Baca juga:

Tersangka Bom Boston Berencana Lari ke New York

Agen Kuba Yang Sukses Tembus CIA, Meninggal

Kekhawatiran Bekas Senator AS Pasca-Bom Boston

Restoran di Jepang Sediakan Piranha Goreng

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya