Sidang Perdana Bom Boston Digelar di Rumah Sakit  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 23 April 2013 07:56 WIB

Kawan-kawan sekolahnya sangat terkejut ketika Dzhokhar Tsarnaev dinyatakan sebagai tersangka pelaku bom Boston Marathon, karena ia dikenal sebagai pemuda yang tenang dan pemalu. huffingtonpost.com

TEMPO.CO, Boston - Dzhokhar Tsarnaev, tersangka hidup pengeboman Boston, didakwa saat dia masih berada di rumah sakit. Jaksa pada hari Senin mendakwanya menggunakan dan berkonspirasi untuk menggunakan senjata pemusnah massal. Konsekuensi dakwaan ini bisa mengantarkan pelakunya pada hukuman mati.

Dakwaan itu diumumkan seminggu setelah dua bom meledak di dekat garis finis lomba lari Boston Marathon, yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 180 orang.

Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, dan kakaknya, Tamerlan, sebelumnya diburu setelah gerak-gerik mencurigakan keduanya terekam kamera CCTV. Tamerlan tewas dalam perburuan. Dzhokar kini dirawat akibat luka parah di rumah sakit Beth Isreal Deaconess di Boston. Ia mengalami luka tembak di kepala, leher, kaki, dan tangan.

Sebuah transkrip dari samping tempat tidurnya menunjukkan ia menulis kata "tidak" atas pertanyaan apakah ia akan didampingi pengacara.

Tsarnaev melarikan diri dari polisi pada Kamis malam setelah baku tembak di pinggiran Boston, Watertown, tempat kakaknya, Tamerlan, 26 tahun, tewas. Tsarnaev akhirnya ditangkap pada Jumat malam saat bersembunyi dalam kapal di halaman belakang sebuah rumah. Saat ditemukan, ia dalam kondisi lemah di atas kubangan darah.

Dalam sidang itu, polisi federal memberikan perincian bukti lebih lanjut berupa video rekaman yang menunjukkan Tsarnaev berhenti di depan restoran Forum di Boylston Street dan menjatuhkan tasnya ke tanah. Dia kemudian terlihat menggunakan ponselnya, hanya beberapa detik sebelum ledakan pertama.

"Hampir setiap kepala beralih ke timur (menuju garis finis) dan menatap ke arah itu dengan bingung," bunyi penggalan tuntutan itu. "Namun Bomber 2 hampir sendirian di antara individu-individu di depan restoran itu, dan tampak tenang."

Pada bagian lain dakwaan, Tsarnaev disebut bergerak cepat ke arah barat. Sepuluh detik kemudian, ledakan kedua terjadi di tempat ia meninggalkan tasnya.

Daniel Genck, agen khusus FBI yang namanya dicantumkan dalam tuntutan, mengatakan, ia telah memeriksa video dan foto-foto dari lokasi ledakan kedua dari sejumlah sudut yang berbeda, termasuk di seberang jalan. "Saya tak melihat apa pun di lokasi pada periode sebelum ledakan yang mungkin bisa menyebabkan ledakan, selain ransel Bomber 2," tulisnya.

Sebuah transkrip sidang pengadilan khusus di rumah sakit yang dirilis pada Senin menunjukkan bahwa setidaknya ada 10 orang di dalam ruangan itu, yaitu Tsarnaev, hakim, petugas, dua wakil kantor jaksa Amerika Serikat, tiga dari Departemen Pertahanan Sipil, seorang reporter pengadilan, dan dokter.

Proses pengadilan tak biasa ini dibuka oleh hakim Marianne B. Bowler, yang meminta dokter membangunkan Tsarnaev. "Bagaimana perasaan Anda? Apakah Anda mampu menjawab beberapa pertanyaan?" tanya dokter ahli bedah trauma, dr Stephen Odom. "Terdakwa mengangguk tegas," demikian tertulis dalam transkrip.

Setelah menguraikan dakwaan untuk Tsarnaev, Bowler membacakan hak Miranda-nya, yaitu hak baginya untuk membela diri. Dia kemudian bertanya, "Apakah Anda mengerti apa yang saya sampaikan tentang hak Anda untuk tetap diam?" Dalam jawabannya, Tsarnaev mengangguk. "Sekali lagi, saya perhatikan bahwa terdakwa telah mengangguk setuju," kata hakim.

Tsarnaev tidak mengajukan permohonan apa pun atau membuat pernyataan selain menunjukkan bahwa ia mengerti tuduhan dan hak-haknya. Ketika Tsarnaev mengatakan bahwa ia tidak bisa membayar pengacara, hakim mengatakan dia harus membuat pernyataan keuangan. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 31 Mei.

GUARDIAN | TRIP B


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya