Aparat: Dzhokhar Bersaudara Mau Ledakkan Bom Lain

Reporter

Senin, 22 April 2013 14:22 WIB

Kawan-kawan sekolahnya sangat terkejut ketika Dzhokhar Tsarnaev dinyatakan sebagai tersangka pelaku bom Boston Marathon, karena ia dikenal sebagai pemuda yang tenang dan pemalu. huffingtonpost.com

TEMPO.CO, Boston - Penyelidik Federal, Ahad, 21 April 2013, yakin Dzhokhar bersaudara akan melakukan serangan bom lagi selain di arena Boston Marathon. Namun, mereka berdua keburu ditangkap. Sedangkan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, tewas dalam adu tembak dengan aparat, Kamis malam waktu setempat, 17 April 2013.

"Kami punya alasan untuk percaya berdasarkan bukti yang ada di tempat kejadian perkara, seperti bahan peledak yang tidak sempat meledak. Mereka juga akan menyerang orang lain," kata Ed Davis, Komisioner Kepolisian Boston.

Oroitas tak bersedia mengatakan kepada publik mengenai dakwaan yang dialamatkan ke Dzhokhar Tsarnaev. Namun, seorang pejabat di Kementerian Kehakiman yang menangani kasus ini mengatakan kepada CNN, dia akan mendakwa Tsarnaev dengan pasal terorisme dan pembunuhan.

Tsarnaev, 19 tahun, ditangkap aparat keamanan gabungan pada Jumat malam waktu setempat, 19 April 2013, di sebuah perahu setelah mereka mendapatkan informasi dari masyarakat.

Saat ditangkap, Tsarnaev dalam keadaan berlumuran darah di bagian lehernya. Namun, dia dalam keadaan stabil. Kini Tsarmaev dirawat intensif di rumah sakit Boston's Beth Israel Deaconess Medical Centre dengan penjagaan ketat petugas bersenjata.

"Kami tahu Dzhokar Tsarnaev kehilangan banyak darah," ujar koresponden Al Jazeera dari Boston, Alan Fisher.

Ketika ditanya oleh Al Jazeera, otoritas tak bersedia memberikan komentar mengenai motif serangan bom di Boston Marathon, termasuk saat dimintai komentarnya tentang kondisi Tsarnaev.

"Tidak begitu jelas apakah cedera leher Tsarnaev itu akibat tembakan aparat keamanan atau disebabkan dia melukai dirinya sendiri," kata seorang sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.

"Dia masih dirawat akibat luka tembak di bagian kehernya, belum bisa diminta keterangan," ujar Davis kepada wartawan dalam acara jumpa pers, Ahad petang waktu setempat, 21 April 2013. Meskipun demikian, ujar pejabat federal senior lainnya kepada CNN, Tsarnaev bisa berkomunikasi secara tertulis dengan sejumlah pejabat beberapa kali.

AL JAZEERA | CNN | CHOIRUL

Topik terhangat:
Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat

Berita lainnya:
Inilah Formatur Baru Partai Demokrat

Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan

Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS

Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya