Serbuan Berdarah Akhiri Drama di Beslan

Reporter

Editor

Sabtu, 4 September 2004 13:04 WIB

TEMPO Interaktif, Beslan:Drama di Sekolah Dasar 1 di Beslan, Ossentia Utara, berakhir di hari ketiga setelah pasukan komando Rusia menyerbu sekolah itu. Akibat penyerbuan yang tak direncanakan itu, lebih dari 100 mayat bergelimpangan, meski secara resmi Rusia baru menyebut tujuh.Kantor berita ITAR-Tass melaporkan, mengutip pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Regional, tujuh orang tewas, empat di antaranya anak-anak, dan 310 sandera terluka. Sebanyak 69 anak harus dirawat di Rumah Sakit Vladikavkaz--lima di antaranya dalam kondisi kritis.Namun, kantor berita Interfax mengaku menghitung lebih dari 100 mayat bergelimpangan di gedung olahraga tempat sandera dikumpulkan. Keterangan yang sama diungkapkan juru kamera stasiun televisi Inggris, ITN. Banyak anak-anak yang dibebaskan dalam keadaan setengah telanjang. Mereka terpaksa melepaskan pakaian akibat kepanasan di dalam gedung olahraga. Mereka terlihat rakus meraih botol-botol minuman yang diberikan para petugas penolong. "Kami tidak diberi minum," ujar seorang bocah yang kelihatannya masih duduk di taman kanak-kanak. "Kami minum air seni."Letusan senjata dan ledakan bom terdengar mulai pukul 09.05 waktu setempat. Selama tiga jam bunyi tembakan terus terdengar.Belum jelas benar pemicu serbuan pasukan komando itu. Presiden Vladimir Putin sehari sebelumnya menyatakan bersedia melakukan apa pun untuk mengakhiri drama penyanderaan dan menyelamatkan nyawa anak-anak, termasuk menghindari operasi militer.Laporan-laporan awal menyebutkan, sebelum penyerbuan dimulai, kelompok militan setuju membiarkan regu penyelamat pemerintah mengevakuasi 10 sampai 20 mayat sandera yang telah dieksekusi. Tapi, begitu petugas pertolongan darurat hendak mengangkuti mayat-mayat itu, anggota militan meledakkan bom-bom dan menembaki orang-orang di sekitar sekolah.Atap sekolah juga mendadak ambruk, ada kemungkinan diledakkan penyandera yang, menurut polisi, dipecah menjadi tiga kelompok, karena sebelumnya memang telah mengancam akan menghancurkan gedung apabila otoritas Rusia mencoba menyerbu.Pada saat itu, sekitar 30 wanita dan anak-anak memaksa keluar dari gedung tempat mereka disekap. Penyerbuan pun diputuskan untuk dilakukan.Gumpalan asap membubung dari dalam sekolah ketika pasukan komando, yang memiliki spesifikasi mengambil keputusan dengan cepat, memutuskan untuk menyerbu. Keadaan menjadi sangat semrawut saat penyerbuan berlangsung: orang-orang histeris berhamburan ke jalan; asap yang menyesakkan napas; tangisan anak-anak; rintihan mereka yang terluka; lalu-lalang tandu, semua menyatu dengan desing peluru.Ratusan kerabat yang menunggui korban sandera ikut panik."Mereka menembaki kami dari atap!" seru seorang bocah. "Tidak, mereka menembaki dari lantai dua," kata yang lain.Dalam penyerbuan itu, paling tidak, 10 dari 20 penyandera tewas. Sisanya berhasil meloloskan diri. Mereka yang lolos berusaha bersembunyi di rumah-rumah warga setempat. Pasukan khusus, konon, telah mengepung mereka, tapi koresponden Tempo di Rusia, Svet Zakharov, melaporkan, beberapa mungkin lolos.Ketika berita ini diturunkan, otoritas Rusia mengklaim telah mengendalikan sepenuhnya kompleks sekolah. Semua sandera telah dievakuasi. Sebagian anak bersimbah darah, sebagian dibawa ke rumah sakit darurat yang disiagakan di balik sebuah kendaraan pengangkut pasukan, dan, menurut kantor berita AP, banyak mobil ambulans melaju kencang dengan jendela-jendela ternoda darah.Laporan-laporan mengenai jumlah korban masih simpang-siur hingga berita ini diturunkan. Bahkan jumlah sandera yang sehari sebelumnya dipastikan sekitar 350 orang, berdasarkan keterangan korban yang telah dibebaskan pada Kamis lalu, menjadi sekitar 1.500 sandera.Drama di Beslan belakangan diyakini pula terkait dengan gerakan separatis Chechnya. Presiden Regional Alexander Dzasokhov mengatakan, kelompok penyandera menuntut penarikan pasukan Rusia dari Provinsi Chechnya. ap/afp/bbc/wuragil

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

3 jam lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

7 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

8 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

11 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya