Pengakuan Mertua Pengebom Boston

Reporter

Sabtu, 20 April 2013 23:40 WIB

Surat pernyataan dari keluarga istri Tamerlane Tsarnaev, tersangka pelaku bom Boston yang tewas tertangkap polisi (19/4). Tamerlane memiliki satu anak perempuan.dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Boston-– Dua hari paska penembakan yang menghilangkan nyawa Tamerlan Tsarnaev, 26 tersangka bom boston maraton. Orangtua Katherine, istri dari Tamerlan, Judith dan Warren Russel, memberikan pernyataan setelah serangan teror yang menewaskan tiga orang dan 176 luka-luka itu.

Dalam pesan yang dibacakan langsung oleh Judith Russell itu dikatakan bahwa ia tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh manantunya itu. Begini pernyataan tertulis keluarga Katherine:

"Putri kami telah kehilangan suaminya saat ini, ayah dari anaknya. Kami tidak bisa mulai memahami bagaimana tragedi mengerikan ini terjadi. Sebagai buntut dari Hari horor Patriot, kita tahu bahwa kita tidak pernah benar-benar tahu Tamerlane Tsarnaev. Hati kami muak dengan pengetahuan tentang horor ia telah ditimbulkan. Mohon menghormati privasi keluarga kami di masa sulit ini"

Beberapa jam sebelum kematiannya, Tamerlan disebut pamannya, Alvi Tsarnaev, meminta maaf dan mengungkapkan kabar berita keluarga mudanya. Alvi dalam laporannya kepada The (Westchester County, NY) Jurnal News mengatakan keponakannya itu meneleponnya Kamis malam untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.

Percakapan itu dilakukan sekitar datang pukul 7 malam, beberapa jam sebelum Tamerlan ditembak mati. "Dia berkata, 'Aku mencintaimu dan maafkan saya," ujar Alvi Tsarnaev, yang tinggal di Montgomery Village, Md. "Kami tidak berbicara untuk waktu yang lama karena ada beberapa masalah," ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Percakapan itu berlangsung sekitar lima menit lanjut Alvi, Tamerlan, yang muslim, mulai dengan mengatakan salam. Dia kemudian memuji pamannya untuk menjaga dengan doa muslimnya.

Dalam percakapan itu mereka membicarakan keluarga. "Saya katakan kepadanya saya berdoa kepada Allah, tidak minum, tidak merokok, dan dia bilang dia senang," ujarnya. "Dia bertanya, 'Apakah Anda membayar hipotek Anda?" Aku bilang aku mencoba untuk membayar. Aku bertanya apa yang dia lakukan. Dia berkata, "Aku memperbaiki mobil, menikah dan punya bayi,".

Tamerlan adalah petinju yang rajin dan menghabiskan banyak waktu pelatihan untuk kompetisi. Menurut Johannes Hirn, yang mem-posting esai foto berjudul 'Will Box Paspor' pada halaman di Photoshelter.com. Ia mewakili New England pada tahun 2010 National Emas Sarung persaingan di Utah. Tamerlan Tsarnaev bermimpi sedang dipilih untuk tim Olimpiade AS.

Tamerlan mengatakan ia lebih suka bersaing untuk Amerika Serikat daripada untuk Rusia. Foto esai juga mengungkapkan bahwa Tsarnaev memiliki setengah-Italia, pacar setengah-Portugis yang telah masuk Islam, bahwa dia mengendarai Mercedes dan mencintai film 'Borat'.

MAIL ONLINE I JAYADI SUPRIADIN

Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:

EDISI KHUSUS Preman Jogja

Calon Kapolri Rekening Gendut? PPATK Turun Tangan
Tak Ada Lagi Pentolan Preman di Yogya

Kisruh UN, Menteri Nuh: Ini Musibah

Partai Kabah Lamar Yenny Wahid

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya