Kronologi Penangkapan Pelaku Bom Boston  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 20 April 2013 11:17 WIB

Sejumlah anggota polisi memburu salah satu tersangka pelaku bom saat berlangsungnya lari marathon di Boston pada sebuah apartemen di Watertown, Massachusetts, Amerika, (19/4). (AP Photo/Charles Krupa)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Khusus Antiteroris SWAT dan polisi federal (FBI) akhirnya membekuk Dzhokhar Tsarnaev. Remaja berusia 19 tahun ini diduga sebagai tersangka pengeboman ajang Boston Maraton, Senin, 15 April 2013. Dzhokhar Tsarnaev ditangkap pada Jumat malam, 19 April 2013. Ketika itu ia bersembunyi dalam perahu yang tertambat pada halaman belakang sebuah rumah di Watertown.

Beberapa saat setelah Dzhokhar Tsarnaev ditahan, kepolisian berkicau di Twitter. "TERTANGKAP! Perburuan telah berakhir. Pencarian dilakukan. Teror ini Berakhir. Dan keadilan menang. Tersangka dalam tahanan," begitu bunyi cuitan yang dikutip Boston Chronicle, Jumat, 19 April 2013. Untuk memburu Dzhokhar Tsarnaev, polisi membutuhkan waktu lebih dari 24 jam.

Kamis, pukul 05.00 pm, FBI merilis foto dan video dua orang yang diduga berada di balik pengeboman Boston Maraton.

10.00 pm
Gerai 7/11 di Cambridge, dekat Kampus Massachusetts Institute of Technology (MIT), dirampok. Namun polisi menyatakan kedua tersangka pengeboman tak terkait dengan perampokan itu.

10.20 pm
Petugas kepolisian Kampus MIT ditemukan tertembak dalam kendaraannya, di daerah Vassar dan Mainstreet. Ia dilarikan ke rumah sakit umum Massachusetts, dan dinyatakan tewas karena luka beberapa tembakan.

Tak lama kemudian, polisi mendapatkan laporan pembajakan mobil oleh dua laki-laki bersenjata di Third Street, Cambridge. Sekitar setengah jam, kedua pelaku menyandera pemilik mobil. Ia dilepaskan di sebuah pom bensin, tanpa luka.

Ketika polisi memburu mobil bajakan itu, kedua tersangka melemparkan bahan peledak. Lalu terjadi baku tembak di antara mereka. Satu tersangka, Tamerlan Tsarnaev, mengalami luka parah.

Jumat, pukul 02.00 am
FBI merilis foto terbaru tersangka dengan tulisan Tersangka #1 dan Tersangka #2, dalam situs mereka.



Selanjutnya: Pukul 04.00 am



<!--more-->


Advertising
Advertising


04.00 am
Kepolisian Boston dan Kepala Kepolisian Cambridge mengonfirmasi dua orang yang terlibat dalam penembakan polisi di Kampus MIT. Tembak-menembak terjadi, dan mereka tengah melakukan pengejaran ke arah Watertown. Kedua tersangka diyakini sebagai orang yang sama dengan pelaku bom Boston Maraton.

Jaksa Kabupaten Middlesex menyatakan, Tersangka #1 telah meninggal dan Tersangka #2 melarikan diri.

04.00 am
Polisi merilis foto terbaru Tersangka #2, didapat dari rekaman CCTV gerai 7-eleven, yang dirampok beberapa jam sebelumnya.

05.30 am
Gubernur Massachusetts, Deval Laurdine Patrick, menghentikan sementara semua layanan angkutan umum. Masyarakat pun diminta tetap tinggal di rumah. Terutama penduduk Watertown, Waltham, Belmont, Newton, Allston-Brighton, dan Cambridge. Kampus MIT, Harvard, dan perguruan tinggi lokal meliburkan siswanya.

06.45 am
Kantor berita The Associated Press melaporkan, ada pria asal Rusia, dekat Chechnya, yang menetap di Amerika selama setahun. AP mengindentifikasikan tersangka yang masih hidup sebagai Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, dari Cambridge, Massachusetts.

07.15 am
Kepolisian Boston mengumumkan tengah melakukan pengendalian ledakan dekat Kenmore Square.

08.00 am
Gubernur Deval Laurdine Patrick menyatakan adanya ancaman bagi warga di daerah sekitar. Dan status siaga berlaku hingga Boston.



Selanjutnya: Pukul 08.40 am



<!--more-->



08.40 am
Seorang pejabat dari penegak hukum Amerika Serikat, bersama paman tersangka, mengonfirmasi nama pelaku yang meninggal adalah Tarmelan Tsarnaev. Kakak dari Dzhokhar Tsarnaev.

10.20 am
Kepolisian Negara Connecticut mengatakan mobil yang dikendarai Dzhokhar Tsarnaev telah kembali ke Boston. Awalnya mobil itu disebut Honda CRV, namun pemerintah meralat menjadi Honda Civic.

10.35 am
The University of Massachusetts Dartmouth menutup kampus dan mengevakuasi seluruh siswa dan pegawai. Tindakan ini diambil setelah mereka mengonfirmasi bila Dzhokhar Tsarnaev terdaftar bersekolah di sana.

11.30 am
Kepolisian Negara Massachusetts menjelaskan, kedua tersangka sempat berbeda kendaraan. Yang satu mengendarai Honda, sedangkan yang lainnya membajak Mercedes SUV. Tapi kemudian, mereka meninggalkan mobil Honda dan kembali bersama dalam Mercedes.

12.35 pm
Kepolisian Negara Watertown mengatakan, petugas tengah memburu tersangka dari rumah ke rumah. Namun mereka belum menemukannya.

06.30 pm
Gubernur Patrick mancabut penghentian sementara sarana angkutan umum dan perintah tetap tinggal di rumah. Sedangkan kepolisian negara bagian menduga Dzhokhar Tsarnaev melarikan diri dengan berjalan kaki. Mereka yakin Dzhokhar masih berada di negara bagian, karena memiliki hubungan dengan daerah itu.

Tak beberapa lama, bunyi tembakan pecah di Watertown. Penyidik menemukan Dzhokhar Tsarnaev bersembunyi dalam perahu pada halaman belakang sebuah rumah.

08.45 pm
Polisi menahan Dzhokhar Tsarnaev. Polisi dan penduduk yang menonton penangkapan itu sontak bertepuk tangan.

BOSTON CHRONICLE | CORNILA

Topik Hangat:
Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi

Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV

Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot

Jokowi Dilarang 'Nyapres'

Jokowi Tak Suka Ujian Nasional

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya