Korban Salah Tangkap Bom Boston Kini Trauma

Reporter

Jumat, 19 April 2013 19:47 WIB

Sulahaddin dan pelatihnya tertangkap kamera CCTV berlari di dekat garis finis Boston Marathon sebelum terjadinya ledakan. Menurut Salahaddin, mereka terus berpindah tempat agar dapat melihat lebih jelas jalannya pertandingan. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Boston - Seorang pemuda asal Maroko mengaku trauma, takut keluar rumah setelah fotonya beredar luas di internet dan halaman depan New York Post, edisi Kamis, 18 April 2013. Media mengaitkan namanya dengan bom Boston Marathon.

Foto-foto Salahuddin Barhoum, pemuda 17 tahun dari Maroko, dan sahabatnya Yassine Zaime, tampil di sejumlah website saat keduanya berada di dekat garis finis lomba lari maraton. Namanya ditulis sebagai 'Salah Eddin Barhoum'.

Gambar mereka oleh New York Post diletakkan di halaman depan edisi Kamis, 18 April 2013, dengan judul berita, "Pria Gendong Tas, FBI Mencari Dua Foto ini di Boston Marathon."

Belakangan New York Post meralat dan menegaskan bahwa keduanya tidak termasuk orang yang diduga sebagai pelaku ledakan. Meskipun telah "diralat", Barhoum, seorang pelari di trek Revere High School, mengatakan bahwa semua orang tetap menyalahkan dirinya atas ledakan itu.

Ayah Barhoum, El Houssein Barhoum, yang pindah bersama keluarganya dari Maroko lima tahun lalu, mengatakan, dia khawatir putranya ditembak akibat berita yang mengaitkan anaknya dengan bom Boston. Ketakutan ini, jelas ayah Barhoum, juga dialami istri dan kedua putrinya. "Saya sekarang tak bisa berangkat kerja sebagai tukang roti di Boston," ujarnya.

Col Allan, editor New York Post, mengatakan, "Kami menulis berdasarkan cerita yang kami dapatkan. Foto yang dikirimkan oleh penegak hukum kemarin petang memberikan informasi tentang pria ini, sebagaimana laporan cerita kami yang tidak menyebut identitas tersangka."

Foto-foto yang beredar menunjukkan Barhoum dengan tas atletik Nike hitam, mengenakan stelan baju olahraga biru dan hitam. Sedangkan rekannya, Zaime, membawa ransel hitam mengenakan topi putih dan pakaian olahraga hitam.

Kedua pria dengan tas di arena maraton ini menjadi fokus perhatian petugas keamanan, sebab petugas yakin bahwa pelaku membawa bahan peledak dalam tas. Barhoum mengatakan, hanya ada dua alasan mengapa dia dijadikan tersangka oleh polisi sebagai pelaku ledakan bom yakni tas yang dibawanya dan berkulit coklat.

Barhoum menambahkan, dia memang berada di arena maraton bersama Zaime, sahahatnya dari klub lari, berharap bisa menyaksikan langsung lomba itu. Dia mengunjungi kantor polisi, Kamis dini hari waktu setempat, 18 April 2013, guna membersihkan namanya.

Ketika New York Post menerbitkan foto dirinya, situasinya kian memburuk. "Itu menyakitkan sebab pelaku yang sesungguhnya, saat ini, berbahagia melihat banyak orang kesusahan," katanya. "Saya adalah di antaranya."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks

Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya

@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya