Selandia Baru Izinkan Perkawinan Sejenis

Reporter

Rabu, 17 April 2013 19:42 WIB

Jills Angus Burney (kiri) dan Deborah Hambly, pasangan sesamaa jenis yang berharap untuk dapat menikah, tiba di gedung parlemen Selandia Baru di Wellington untuk melihat proses pemungutan suara legalisasi pernikahan sesama jenis, Rabu (17/4). AP/Nick Perry

TEMPO.CO, Wellington - Berbahagialah kaum homoseks, gay dan lesbi, karena mereka bakal leluasa melangsungkan perkawinan di Selandia Baru tanpa terusik.

Kebahagian mereka meluap setelah parlemen Selandia Baru menyetujui Rancangan Undang-Undang yang membolehkan perkawinan sejenis. Keputusan ini pertama kali terjadi di negara kawasan Asia Pasifik.

Persetujuan terhadap RUU ini berlangsung tarik ulur atas amandemen Undang-Undang Perkawinan 1955 yang mendapatkan tantangan kuat dari kelompok Kristen. Rancangan tersebut lolos setelah terjadi perdebatan dan pemungutan suara yang menghasilkan 77 suara setuju sedangkan 44 lainnya menolak.

Ketok palu parlemen langsung disambut gegap gempita kaum gay dan para penggiatnya di luar gedung. Mereka menyebutnya sebagai tonggak dalam persamaan derajat.

Kantor berita AFP dalam laporannya menyebutkan, masyarakat yang menyaksikan pembahasan Rancangan tersebut dari ruang publik bersama sejumlah anggota parlemen langsung menyanyikan lagu kebangsaan Selandia Baru "Pokarekare Ana." Di berbagai jajak pendapat, 70 persen rakyat Selandia Baru mendukung perkawinan sejenis.

Koresponden BBC di Sydney, Phil Mercer, melaporkan, keputusan parlemen ini merupakan perwujudan keinginan hati nurani rakyat, sekaligus dukungan terhadap reformasi yang disampaikan Perdana Menteri John Key dan pemimpin oposisi David Shearer. Perayaan keputusan parlemen Selandia Baru ini, jelas korsponden BBC, menyebar ke berbagai tempat termasuk di pub dan klub-klub di Ibu Kota Wellington.

"Dalam masyarakat kami, makna perkawinan adalah universal -sebuah pernyataan cinta dan komitmen kepada orang spesial," kata anggota parlemen dari Partai Buruh, Louisa Wall, yang turut menyetuji RUU tersebut. Dia menambahkan, "Tidak ada yang membuatku kian bangga menjadi warga negara Selandia Baru kecuali setelah meloloskan RUU ini."

Tania Bermudez dan Sonja Fray, pasangan sejenis, mengatakan RUU tersebut adalah hak asasi manusia. Namun demikian, kata pemimpin Partai Konservatif Colin Craig, banyak rakyat yang tidak setuju dengan RUU tersebut. "Kami melihat para politisi telah membuat keputusan pada malam ini, tetapi rakyat di negara ini tidak menghendakinya."

Bob McCoskrie, pendiri kelompok lobi Family First, mengatakan, RUU ini bertentangan dengan konsep perkawinan tradisional. "Secara historis dan budaya, perkawinan adalah antara seorang pria dan wanita, hal itu tidak bisa tersentuh," ujarnya.

Selandia Baru menjadi negara ke-13 yang melegalkan perkawinan sejenis. Sebelumnya Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, Afrika Selatan, Argentina, dan Uruguay telah menyetujui. Anggota parlemen Prancis dan Inggris pernah membahas RUU perkawinan gay, namun gagal.



BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia

11 Juli 2017

Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia

Wetex Kang,keturunan Cina Malaysia ini akan berjuang menjadi wakil rakyat Selandia Baru melalui Partai Maori

Baca Selengkapnya

Akibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati  

17 Maret 2017

Akibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati  

Polisi Selandia Baru menembak mati anjing terlatih setelah terlepas dan mengakibatkan 16 penerbangan ditunda.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori  

16 Maret 2017

Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori  

Parlemen Selandia Baru memberikan hak hukum yang sama seperti manusia kepada Sungai Whagnganui, sungai sakral yang sangat dihormati masyarakat adat Maori.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja  

2 Maret 2017

Selandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja  

Pemerintah Selandia Baru tawarkan liburan gratis bagi para
pencari kerja dari seluruh dunia untuk membantu pengembangan
industri teknologi

Baca Selengkapnya

Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

13 Desember 2016

Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

Sebuah obyek misterius ditemukan terdampar di Pantai Muriwai, Auckland, Selandia Baru.

Baca Selengkapnya

Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

9 Desember 2016

Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

Seorang pria kelahiran Taiwan yang merupakan warga Selandia Baru bingung karena sistem aplikasi paspor online menolak aplikasinya lantaran matanya dianggap tidak terbuka.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak  

5 Desember 2016

PM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak  

Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengumumkan bahwa dia segera mengundurkan diri dari jabatannya demi istri dan dua anaknya.

Baca Selengkapnya

Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas

14 November 2016

Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas

Gempa menyebabkan tsunami setinggi 2 meter di Kaikoura, pantai timur Pulau Selatan.

Baca Selengkapnya

Wow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!

23 September 2016

Wow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!

Penelitian terbaru di Selandia Baru membuktikan bawah burung merpati bisa diajarkan membaca dan mengenali kata sama seperti manusia dan monyet.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal  

7 September 2016

PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal  

PM Selandia Baru John Key akan mendatangkan lebih banyak pekerja migran karena cara kerjanya lebih baik dibanding pekerja lokal yang pemalas dan pecandu narkoba.

Baca Selengkapnya