Satu Korban Bom Boston Mahasiswi Cina  

Reporter

Rabu, 17 April 2013 12:07 WIB

Bom meledak dekat garis finis Boston Marathon 2013 di Boston (16/4). Dua ledakan bom itu menewqskan dua orang dan melukai puluhan lainnya. AP/The Boston Globe, David L Ryan

TEMPO.CO, Boston - Salah satu korban tewas dalam dua ledakan bom yang berlangsung dalam pertandingan lari maraton di Kota Boston, Amerika Serikat, Senin lalu, ternyata mahasiswi asal Cina. Konsulat jenderal Cina di New York melaporkan, korban yang tidak disebutkan namanya merupakan mahasiswi pascasarjana Universitas Boston.

“Ia bersama kedua sahabatnya menyaksikan perlombaan saat insiden terjadi,” kata konsulat Cina dalam pernyataan resmi. Salah satu sahabatnya yang turut serta juga berkebangsaan Cina. Perempuan bernama Zhou Danling itu kini dalam kondisi stabil di rumah sakit Boston Medical Center. “Dia belum dapat berbicara, tapi bisa berkomunikasi melalui tulisan.”

Adapun korban kedua adalah Krystle Campbell. Perempuan yang mengembuskan napas terakhir pada usia 29 tahun itu bekerja sebagai manajer sebuah restoran di Kota Arlington. “Dia anak yang baik. Anda tidak bisa memperoleh anak yang lebih baik darinya,” ujar Patty Campbell, ibunda Krystle, tersedu.

Setiap tahun, Krystle menyempatkan diri ke Boston bersama sahabat-sahabatnya untuk mendukung para pelari maraton. Kini, sahabatnya dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit.

Sedangkan korban ketiga adalah Martin Richard, yang baru berusia 8 tahun. Ia tewas saat menanti sang ayah, Bill, melewati garis finis. Dalam insiden tersebut, adik perempuan Martin, yang baru berusia 6 tahun, terpaksa diamputasi dan ibunya, Denise, masih dalam perawatan setelah menjalani bedah otak. “Saya memohon doa untuk kesembuhan istri dan anak saya, serta Martin,” tutur Bill.

NEW YORK DAILY NEWS | AP | SITA PLANASARI AQUADINI

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin

VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston

Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya