Korban Termuda Bom Boston Berusia 2 Tahun  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 17 April 2013 08:52 WIB

petugas penyelamat menoloong korban ledakan bom yang terjadi dekat garis finish Boston Marathon 2013, (16/4). Dua ledakan tersebut menewaskan dua orang dan elukai puluhan lainnya. AP/The Boston Herald, Stuart Cahill

TEMPO.CO, Boston - Beberapa anak turut menjadi korban ledakan bom yang terjadi dalam ajang Boston Marathon, kemarin. Korban termuda adalah seorang bocah berusia dua tahun, menurut sumber di rumah sakit khusus anak Boston. (Simak: VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston)

Bocah dua tahun ini diketahui berjenis kelamin laki-laki. Ia menderita cedera kepala, tetapi dilaporkan dalam kondisi baik. Sejumlah anak yang dirawat datang dengan rambut hangus dan luka bakar.

Sebelumnya, Martin Richard, bocah 8 tahun, diketahui tewas di lokasi kejadian saat tengah menunggu ayahnya di garis finish. Selain dia, seorang gadis 9 tahun kehilangan kakinya dan seorang anak 10 tahun menderita luka parah akibat pecahan peluru.

Menurut Direktur Program Trauma di Rumah Sakit Anak Boston, David P. Mooney, beberapa anak mengalami luka serius akibat bantalan bola--besi bulat seukuran kelereng kecil yang biasa dipasang untuk mengurangi gesekan antar-logam--tertanam dalam tubuh mereka. Dua anak dinyatakan kritis, tetapi kondisinya terus membaik. "Mereka akan membutuhkan beberapa kali operasi untuk pulih dari cedera," kata Mooney.

Mooney mengatakan ruang gawat darurat total merawat delapan anak yang terluka dalam ledakan, mulai anak usia 2 tahun sampai remaja.

Anak-anak ini datang ke ajang lomba lari itu untuk menonton orang tua dan kerabat mereka bersaing, termasuk seorang anak yang ayahnya 42 tahun juga terkena ledakan. Ia dirawat terpisah dari sang ayah.

Seorang anak 5 tahun berada dalam kondisi kritis di Boston Medical Center. Para pejabat rumah sakit itu tak bersedia memberikan rincian.

Mooney mengatakan staf medis berlari ke rumah sakit setelah pemboman itu dan bekerja bersama-sama. "Sungguh saya terkesan dengan staf rumah sakit ini," kata Mooney. Ia menyatakan beberapa bahkan menjangkau rumah sakit dengan berjalan kaki karena tak ada mobil atau angkutan umum karena jalan diblokir polisi.

BOSTON GLOBE | TRIP B

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin

Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya