TEMPO.CO, Putrajaya — Mantan Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad akan mewakili Malaysia pada upacara pemakaman mantan PM Inggris, Baroness Margaret Thatcher, Rabu 17 April 2013.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan Mahathir akan didampingi istrinya, Tun Dr Siti Hasmah Mohd Ali untuk menghadiri upacara yang akan diselenggarakan di St Paul’s Cathedral, London, atas undangan Inggris.
“Mereka akan bergabung dengan para tokoh internasional termasuk mantan pemimpin dunia, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada perdana menteri perempuan pertama Inggris, yang menjabat sejak 1979 hingga 1990,” demikian pernyataan Wisma Putra.
Disebutkan pula, Mahathir dipilih oleh PM Datuk Seri Najib Razak untuk mewakili Malaysia dalam upacara tersebut. Ketika masih menjadi perdana menteri, Mahathir menjalin hubungan yang erat dengan Thatcher. Hubungan kedua negara juga menguat saat itu.
Dalam wawancara dengan New Strait Times, Mahathir menyebut karakternya mirip dengan Thatcher . “Ketika dia membuat kebijakan, dia tegas melakukannya meski untuk itu dia tidak popular,” kata Mahathir menyebut kesamaannya dengan Thatcher. Di artikel disebutkan dua proyek Mahathir yang menuai kontroversi antara lain Jembatan Penang, dan Menara Petronas. Mahathir berbangga hati karena Menara Petronas kini menjadi ikon Malaysia.
Hubungan politik Mahathir-Thatcher berdasarkan rasa saling menghormati, meski diawali dengan tidak terlalu baik lantaran Mahathir melancarkan kampanye boikot produk-produk Inggris saat Thatcher menjadi perdana menteri. Kemudian, Mahathir juga memutuskan agar mahasiswa asing dikenai uang kuliah yang lebih tinggi.
Thatcher meninggal dunia karena serangan stroke dalam usia 87 tahun, Senin pekan lalu.
STAR | NST | NATALIA SANTI
