Kerry Bantah Mundurnya Fayyad Persulit Rencana AS  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 15 April 2013 08:55 WIB

Salam Fayyad. REUTERS/Mohamad Torokman

TEMPO.CO, Tokyo - Para pejabat Palestina dan Amerika Serikat menyuarakan optimisme pada hari Minggu bahwa pengunduran diri perdana menteri yang didukung AS, Salam Fayyad, tidak akan menghambat inisiatif yang direncanakan Washington untuk Tepi Barat.

Fayyad berhenti pada hari Sabtu setelah berbulan-bulan hubungannya dengan Presiden Mahmoud Abbas berada dalam suasana tegang. Ia mundur kurang dari seminggu setelah Menteri Luar Negeri AS , John Kerry, mengunjungi negaranya dan berjanji untuk menghapus hambatan bagi pembangunan ekonomi di Tepi Barat.

Kerry mengatakan kepada wartawan di Tokyo pada hari Minggu bahwa upaya negaranya di Timur Tengah tak akan terganggu dengan mundurnya Fayyad. "Kami akan terus bekerja sama dan berharap Presiden Abbas menemukan orang yang tepat untuk bekerja dengan dia dalam transisi dan bekerja dengan kami dan untuk membangun kepercayaan diri," kata Kerry.

Fayyad adalah tokoh Palestina berpendidikan Barat. Mantan pejabat Bank Dunia ini jebolan sebuah universitas di AS dan menjabat sebagai perdana menteri sejak tahun 2007. Ia menarik pujian Barat atas usahanya untuk mengembangkan kelembagaan yang cocok untuk masa depan negara Palestina. Akan tetapi, popularitasnya merosot di tengah meningkatnya jumlah pengangguran dan naiknya harga.

Para pejabat Palestina mengatakan Fayyad dipercaya oleh Barat sebagai saluran mengalirkan dana bantuan. Ia dianggap bersih dan tak korup. Namun, seorang pejabat mengatakan, "Semua orang tahu bantuan yang dimaksudkan untuk rakyat Palestina dan bukan hanya untuk satu orang."

Meskipun reputasi Fayyad bersih di Barat, 78 persen dari penduduk Tepi Barat menganggap lembaga Otoritas Palestina telah menjadi korup, menurut survei Center for Policy and Survey Research.

"Alhamdulillah dia akhirnya mundur," kata Khaled Ashraf, seorang pemilik restoran di Ramallah. "Tentu ada beberapa pertumbuhan, tetapi itu semua dilakukan sekarang, dan seperti biasa kondisi tidak menjadi lebih baik."

Pemerintah Hamas di Gaza, yang memisahkan diri dari Fatah dalam perang 2007, sangat membenci Fayyad. Dia dianggap terlibat dalam blokade Israel di Gaza dan perampas hak Hamas dalam kursi perdana menteri yang memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 2006.

REUTERS | TRIP B

Topik terhangat:
Sprindik KPK
| Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....
Venna Melinda Blak-blakan Soal Perceraiannya

Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita

Ghozali, Pilot Senior Lion Air yang Jatuh di Bali

@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya