Maduro Diperkirakan Unggul Tipis

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 14 April 2013 21:54 WIB

Nicolas Maduro. REUTERS/Miraflores Palace/Handout

TEMPO.CO, Caracas -- Sembilan belas juta rakyat Venezuela dibangunkan dengan terompet ala militer, Minggu subuh lalu. Mereka diingatkan untuk datang ke tempat pemungutan suara guna memilih presiden baru pengganti Hugo Chavez yang wafat bulan lalu. Banyak pihak yang memperkirakan Nicolas Maduro, pengganti yang dipilih Chavez, akan mengalahkan lawannya, Henrique Capriles.

Wakil Serikat Negara-negara Amerika Selatan (Unasur), Carlos Alvarez, mengatakan sekitar 40 delegasi Unasur akan mendatangi tempat-tempat pemungutan suara yang tersebar di 11 negara bagian. Lebih dari 170 pengamat internasional hadir dalam pemilihan.

Maduro yang menikmati simpati terhadap Chavez unggul dalam beberapa jajak pendapat. Selama masa kampanye, Maduro, 50 tahun, berjanji meneruskan kebijakan untuk mengurangi kemiskinan dari 50 menjadi 29 persen melalui program kesehatan, pendidikan, dan pangan yang populer.



Chavez menunjuk Maduro, mantan sopir bus dan aktivis serikat pekerja, menjadi menteri luar negeri dan wakil presiden, lalu sebagai penggantinya pada Desember lalu, sebelum Chavez menjalani serangkaian operasi kanker. Chavez meninggal dunia 5 Maret lalu dalam usia 58 tahun.



“Commandante Chavez melimpahkan kepada saya tugas yang sulit dan saya menerimanya dengan senang hati,” kata Maduro dalam kampanye terakhirnya di Caracas, Sabtu lalu.


Advertising
Advertising


Sebaliknya, oposisi pimpinan Capriles berharap ketidakpuasan rakyat atas peningkatan angka pembunuhan, kekurangan pangan yang kronis, inflasi tinggi, serta seringnya pemadaman listrik akan memberinya kemenangan. Capriles yang kalah oleh Chavez pada pemilu Oktober tahun lalu yakin bisa menumbangkan kekuasaan kiri yang sudah memimpin Venezuela selama 14 tahun.



“Saya bukan oposisi, saya solusi,” kata Gubernur wilayah Miranda berusia 40 tahun yang mewakili wajah generasi muda dari oposisi itu.



Capriles mengecam pemerintah atas kesulitan ekonomi dan bertekad mengurangi bantuan bagi Kuba, yakni berupa kesepakatan mengirim 100 ribu barel minyak per hari dengan imbalan kiriman dokter dan para pakar dari Havana ke Caracas.



Meski demikian, banyak yang memperkirakan Maduro unggul tipis. “Maduro memiliki dua senjata penting: kata terakhir Chavez dan pemerintah,” kata Ifnacio Avalos, profesor Central University di Venezuela.



Jajak pendapat memperlihatkan keunggulan Maduro antara 10-20 poin. Survei terbaru yang dilakukan Dataanalisis menunjukkan keunggulan yang lebih tipis, yakni 9,7 poin.



REUTERS | LA PRENSA LATINA | NATALIA SANTI

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya