Anggota Partai Sekuler Tewas Ditembak Taliban

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 12 April 2013 20:35 WIB

AP Photo/Shakil Adil

TEMPO.CO, HYDERABAD – Kandidat anggota Parlemen dari partai sekuler tewas ditembak Taliban di Hyderabad, Pakistan. Korban kedua yang meninggal dunia dalam kampanye pemilihan umum akibat serangan Taliban. Sebelumnya, Adnan Qualti, kandidat Partai Rakyat Pakistan tewas pada 2 April lalu.


Fakhrul Islam, pedagang toko grosir berusia 46 tahun adalah calon anggota parlemen dari partai sekuler Muttahida Qauimi Movement (MQM) untuk Provinsi Sindh. Partai tersebut adalah mitra koalisi pemerintah yang baru-baru ini diancam oleh faksi Taliban.


Dia tewas ditembak empat kali oleh pria dari sebuah sepeda motor, tatkala keluar dari toko bersama ayahnya. Perdana Menteri sementara Pakistan Mir Hazar Khan Khoso memerintahkan pengawalan ketat bagi seluruh kandidat.


“Empat peluru di kepala dan perut, dia meninggal di tempat,” kata petugas polisi Akhtar Hussain. Ayah Islam tidak cedera namun menderita shock mendalam.


Juru bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Ehsanullah Ehsan mengakui serangan itu dilakukan kelompoknya. “Kami melakukan serangan ini dan menembak mati Islam,” kata Ehsan kepada kantor berita AFP. “Pembunuhan itu adalah bagian dari perang kami terhadap partai-partai sekuler termasuk MQM, Partai Rakyat Pakistan dan Partai Awami Nasional, yang melakukan genosida terhadap rakyat suku kami dan Muslim selama lima tahun berkuasa.”


Advertising
Advertising

Taliban Pakistan terang-terangan mengancam partai koalisi. Pemimpin TTP Hakimullah Mehsud dalam tayangan video baru-baru ini melarang rakyat Pakistan mengikuti pemilu. “Mereka ingin memecah belah umat Muslim, kami menginginkan implementasi Hukum Syariah dan untuk itu jihad diperlukan,” kata Mehsud seperti dikutip CNN.


Surat kabar Wall Street Journal melaporkan politisi dari Partai Awami Nasional yang mencalonkan diri kembali menjadi anggota Parlemen berhasil lolos dalam ledakan bom terhadapnya di Peshawar, Kamis lalu.


Rangkaian pembunuhan terhadap kandidat tampak untuk menyebarkan ketakutan akan maraknya kekerasan pada pemilihan nasional dan regional pada 11 Mei mendatang. Pemilu akan menandai transisi demokratis pertama negara nuklir setelah beberapa dekade diperintah militer sejak mereka 1947.


HERALD SUN | AL JAZEERA | NATALIA SANTI

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya