LSM Internasional Nilai Irak Berbahaya untuk Pers

Reporter

Kamis, 11 April 2013 18:25 WIB

Sejumlah tentara Irak berkumpul di dekat lokasi terjadinya serangan bom di distrik Alawi, Baghdad, Irak, Kamis (14/3). REUTERS/Saad Shalash

TEMPO.CO, Bagdad - Puluhan jurnalis telah tewas semenjak invasi militer asing ke Irak di bawah komando Amerika Serikat dimulai 2003 lalu. Hal tersebut disampaikan Komite Perlindungan Jurnalis atau Committee to Protect Journalists (CPJ), sebuah lembaga non-pemerintah yang mengadvokasi kebebasan pers.

Pembunuhan pertama atas wartawan di Irak terjadi pada 8 April 2003. Ketika itu, sebuah jet tempur Amerika Serikat membombardir markas Al Jazeera di Bagdad dan menyebabkan koresponden televisi itu, Tareq Ayoub tewas.

Menurut catatan CPJ, invasi Amerika yang dilanjutkan dengan pendudukan terhadap negeri 1001 malam itu meninggalkan satu rekaman buruk bagi jurnalis. Sebab, medan tempur di Irak merupakan kawasan mematikan bagi para jurnalis.

Hasil telisik CPJ memperlihatkan bahwa sedikitnya 150 jurnalis dan 54 pekerja media tewas di Irak semenjak invasi militer pimpinan Amerika Serikat pada Maret 2003 hingga berakhirnya perang pada Desember 2011.

"(Kehadiran) media tidak disambut baik oleh militer Amerika Serikat," kata Soazig Dollet dari Reporters Without Borders kepada Al Jazeera. "Itu benar-benar nyata." Reporter Without Borders adalah organisasi lain yang juga berjuang untuk advokasi kebebasan pers.

Pada 2010 silam, Reporter Without Borders mencatat sebanyak 230 pekerja profesional media telah tewas, 87 persen di antaranya hilang nyawa di Irak. Hari yang paling buruk adalah ketika Ayoub meninggal akibat gempuran jet tempur, insiden ini sekaligus menjadi peringatan bagi dua kameramen Reuters untuk tidak melakukan pekerjaan jurnalistiknya di Irak.

Dima Tareq Tahboub, janda Tareq Ayoub, mengatakan kepada Al Jazera bahwa dirinya ingin mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi pada almarhum suaminya. "Tidak ada keadilan yang diterimanya hingga hari ini setelah 10 tahun kematiannya," kata Tahboub kepada Al Jazeera.

Dalam pencarian keadilan atas kematian suaminya, Tahboub mengajukan tuntutan hukum kepada Belgia, Amerika Serikat, dan Yordania, namun semua gagal, bahkan pengacara di Amerika Serikat memberikan informasi kepadanya bahwa para serdadu negeri adidaya itu mendapatkan jaminan kekebalan atas tuntutan hukum.

AL JAZEERA | CHOIRUL


Topik terpopuler:
Sprindik KPK
| Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas

Berita lainnya:

Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong

Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube

Cucu Soeharto Segera Diadili

Usai Diperiksa KPK, Konsultan Pajak Kecebur Got

'Janganlah Sedikit-sedikit Pak Ahok'

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya