Inggris Minta Indonesia Tak Hukum Mati Sandiford  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 8 April 2013 10:35 WIB

Warga Inggris terdakwa kasus penyelundupan kokain, Lindsay June Sandiford mendengarkan putusan hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, (22/1). ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, London - Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengaku telah mendesak Indonesia untuk membebaskan seorang nenek yang menyelundupkan narkoba, Lindsay Sandiford, dari hukuman mati. Pengadilan Tinggi Denpasar bulan ini dijadwalkan memberi putusan banding atas wanita asal Cheltenham itu.

Sandiford, 56 tahun, tertangkap menyelundupkan kokain senilai lebih dari US$ 2,4 juta di dalam lapisan koper dari Bangkok ke Bali tahun lalu. Dia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan negeri, Januari tahun ini.

Dalam suratnya melalui Kementerian Luar Negeri, Hague menyatakan, hukuman mati bagi Sandiford adalah 'tidak beralasan karena merupakan hukuman yang berlebihan'. "Pemerintah meminta pengadilan mempertimbangkan pelanggaran hak-hak dasar Sandiford dan memutuskan bahwa dalam keadaan ini hukuman mati tidak akan sesuai," demikian bunyi surat itu.

Tuduhan penganiayaan terhadap Sandiford selama periode awal dalam tahanan juga telah diajukan. Termasuk di dalamnya adalah ancaman dengan pistol dan kurang tidur.

"Pemerintah Inggris juga memiliki keprihatinan serius atas ketiadaan dan penundaan pemberitahuan yang berkepanjangan kepada konsuler. Ini semua lebih memprihatinkan mengingat tidak adanya perwakilan hukum dan penerjemah selama masa penahanan," isi surat Hague.

Dokumen itu--dikenal sebagai Amicus Curiae--menyatakan, hukuman mati Sandiford itu harus dikurangi menjadi hukuman penjara. Surat ini juga menyiratkan bahwa eksekusinya akan memiliki dampak diplomatik.

"Sandiford bekerja sama dengan pihak berwenang dengan maksud untuk menahan orang lain yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Pengadilan tinggi harus mempertimbangkan kerja sama ini, terutama mengingat bahwa orang lain yang terlibat kini telah dihukum," demikian bunyi surat itu.

Briton Julian Ponder, 43 tahun, diduga sebagai dalang penyelundupan, hanya dijatuhi hukuman enam tahun penjara. Rekannya, Rachel Dougall, 38 tahun, hanya diganjar setahun karena tak melaporkan kejahatan. Sedangkan Paul Beales dipenjarakan selama empat tahun karena memiliki narkoba.

Sandiford mengklaim dia setuju untuk membawa kokain karena ancaman anaknya akan dibunuh jika menolak. Ponder, Beale, dan Dougall menyiapkan penyelundupannya dari Bangkok ke Bali.

Sandiford akan dieksekusi oleh regu tembak jika hukuman mati diputuskan. Masih ada satu pintu keadilan, yaitu Mahkamah Agung di Jakarta.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris, Jonathan Farr, mengatakan, surat itu tidak ditandatangani secara pribadi oleh Hague. "Tapi oleh perwakilan dari kantor luar negeri atas nama pemerintah Inggris," katanya.

MAIL ONLINE | TRIP B

Berita Terpopuler:
Beredar, Video Tari Bugil Pelajar di Bima

Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon

Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP

Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok

Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara

SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya