TEMPO.CO, BEIRUT - Parlemen Libanon menunjuk mantan Menteri Kebudayaan Tamam Salam sebagai perdana menteri baru, menggantikan Najib Mikati, Sabtu, 6 April 2013. Hanya empat dari 128 anggota parlemen yang menolak pemilihan politikus Sunni yang dikenal dekat dengan Arab Saudi itu.
Setelah menggelar konsultasi selama dua hari, Presiden Libanon Michel Suleiman pun meminta pria berusia 68 tahun itu untuk membentuk kabinet baru. Meski dekat dengan Arab Saudi dan Barat, Salam juga mendapat dukungan dari blok, 8 Maret, termasuk Hizbulah.
Namun tantangan besar tetap dihadapi Salam dalam pembentukan kabinet. Perdana menteri sebelumnya, Mikati, membutuhkan waktu lima bulan sebelum berhasil membentuk kabinet.
Apalagi ketegangan sektarian antara Sunni, Syiah, dan Kristen masih tinggi di negara tersebut. Mikati yang sempat menjabat selama dua tahun pun kewalahan dengan kekerasan sektarian yang terus terjadi. Situasi sempakin dipersulit oleh konflik berdarah dari negara tetangga, Suriah.
Jika ia berhasil membentuk kabinet yang disetujui faksi-faksi yang berseberangan di Libanon, kabinet Salam harus menggelar pemilihan parlemen yang seharusnya jatuh pada Juni mendatang.
AP | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita terkait
Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon
28 April 2017
Sejak pecah perang saudara di Suriah pada 2011, sekitar 1,5 juta orang masuk ke wilayah Lebanon. Jumlah mereka hampir seperempat penduduk Libanon
Baca Selengkapnya8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon
9 Maret 2017
Kantor berita ini juga mengatakan, enam pesawat perang Israel melanggar wilayah udara Lebanon.
Baca SelengkapnyaIran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah
13 Februari 2017
Sayyed Nasrallah juga menepis isu mengenai kondisi pengungsi Suriah di Libanon.
Baca SelengkapnyaPemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'
13 Februari 2017
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."
Baca SelengkapnyaBegini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah
2 Januari 2017
Kelas perdamaian untuk anak pengungsi Suriah dan Palestina di kamp Shatila, Libanon, berfungsi untuk meredakan stres dan mencegah direkrut milisi.
Baca SelengkapnyaAktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria
22 Desember 2016
KAFA, organisasi hak perempuan Libanon, menyerukan protes atas penunjukan Jean Ogasapian sebagai menteru pemberdayaan perempuan.
Baca SelengkapnyaCegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi
23 November 2016
Libanon membangun tembok di dekat kamp pengungsian warga Palestina, dengan tujuan mencegah kelompok radikal menyusup.
Baca SelengkapnyaPlt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia
22 November 2016
Pelaksana tugas Duta Besar Libanon untuk Indonesia, Joanna-Maria Azzi menjelaskan Libanon punya pakta nasional untuk merawat pluralitas dan toleransi.
Baca SelengkapnyaKrisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon
31 Oktober 2016
Pria 81 tahun itu mendapatkan sokongan 83 suara anggota parlemen.
Panglima Hizbullah Tewas di Suriah
13 Mei 2016
Panglima utama Hizbullah Mustafa Amine Badreddine tewas dalam serangan udara Israel di perbatasan Libanon-Suriah pada pekan ini.
Baca Selengkapnya