TEMPO.CO, Illinois - Seorang wanita Illinois yang mengaku menyembunyikan putrinya yang baru lahir hingga mati membeku dijatuhi hukuman 50 tahun penjara hari ini. Ia melakukan perbuatannya pada tahun 2004 dan baru terendus polisi lima tahun kemudian.
Katie Stockton, 32 tahun, sebelumnya menghadapi tuntutan hingga 60 tahun penjara atas kematian bayinya, Baby Crysal. Ia menghadapi 11 tuduhan pembunuhan hingga pembunuhan tingkat pertama.
Stockton menyembunyikan kehamilannya dan melahirkan bayi secara rahasia pada 17 Desember 2004. Setelah itu, dia menyembunyikannya di dalam tumpukan pakaian kotor dan meletakkannya di jalan buntu dekat rumah orang tuanya.
Warga menenemukan bayinya beberapa hari kemudian dalam keadaan membeku. Stockton membantah dia adalah ibu dari bayi itu dan menolak untuk memberikan sampel DNA.
Detektif menyelidiki kematiannya setahun kemudian dengan mengumpulkan bukti dari puntung rokok di sekitar mayat bayi. Polisi menemukan air liur pada puntung rokok cocok dengan darah yang ditemukan di pakaian yang digunakan untuk membungkus bayi. Stockton ditangkap pada tahun 2009 setelah pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan dia adalah ibu bayi tersebut dengan tingkat akurasi 99,96 persen.
Setelah penangkapannya, polisi menemukan petunjuk lain bahwa Baby Crystal bukan korban pertamanya. Polisi menemukan sisa-sisa kerangka dari dua bayi lain yang dibungkus kain dan boneka dalam kantong plastik terpisah di bagasi mobilnya, di bawah ban serep, gergaji besi, dan ban.
Patolog forensik tidak dapat menentukan apakah bayi perempuan yang ditemukan di bagasi itu lahir dalam kondisi hidup atau meninggal.
AP | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya