TEMPO.CO, Naypyidaw - Setelah 50 tahun tunduk pada pemberitaan pemerintah, kini Burma akan memiliki surat kabar harian berbasis swasta. Setidaknya, ada 16 koran telah mendapatkan izin terbit. Namun baru empat yang siap untuk peluncuran perdana di Senin ini, 1 April 2013. "Kemunculan surat kabar harian swasta ini merupakan tonggak berakhirnya monopoli pemerintah di Burma," tulis BBC.
Kata wartawan BBC di Rangoon, Jonathan Head, peluncuran koran non-pemerintah ini merupakan tonggak perjalanan penting dalam perjalanan Burma. Bila mereka bisa menjauhkan diri dari pemrintah yang otoriter. "Sampai saat ini, wartawan di burma mengalami beberapa pembatasan paling keras di dunia," kata Head.
Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer. Tak hanya itu. Mereka yang pernah bekerja di media massa pun menjadi sasaran pengawasan dan penyadapan telepon oleh tentara. Bahkan tak sedikit yang mengalami penyiksaan atau dipenjara. "Koran yang dianggap melanggar peraturan pun diberedel," tulis BBC.
Sejak Thein Sein menjadi Presiden Burma, kontrol pemerintah terhadap media massa mulai mengendur. Sein juga melakukan sejumlah reformasi. Per Agustus 2012, wartawan koran pemerintah tak lagi harus melaporkan tulisannya, untuk disensor. Mereka diberikan kebebasan membuat artikel. "Dan pada Desember 2012, Sein mengumumkan bila harian swasta dapat kembali terbit per 1 April 2013."
BBC | CORNILA
Berita terpopuler lainnya:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak
Ini Jadwal Pemadaman Listrik di Jakarta
Malam Jahanam di Cebongan
Berita terkait
Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika
9 April 2019
Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma
8 September 2018
Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar
Baca SelengkapnyaPMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya
3 Desember 2012
Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas
17 September 2012
Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.
Baca SelengkapnyaEra Sensor Media di Burma Berakhir
20 Agustus 2012
Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?
Baca SelengkapnyaBantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar
18 Agustus 2012
PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.
Baca SelengkapnyaMenlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya
18 Agustus 2012
Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaAsean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya
18 Agustus 2012
Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.
Baca SelengkapnyaKTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya
29 Juli 2012
Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.
Baca SelengkapnyaPartai Suu Kyi Boikot Pembukaan Sidang Parlemen
23 April 2012
Penyebabnya, tuntutan mengganti istilah "pengawal konstitusi" dalam sumpah anggota parlemen menjadi "hormat kepada konstitusi" tidak disetujui.
Baca Selengkapnya