TEMPO.CO, New Delhi - Mahkamah Agung India menolak permohonan Novartis untuk paten versi terbaru dari obat kankernya, Glivec. Penolakan ini didasarkan pada alasan bahwa versi baru ini hanya sedikit berbeda dari yang lama.
Keputusan ini berarti produsen obat generik dapat terus menjual salinan obat itu dengan harga yang lebih rendah di India, salah satu pasar farmasi yang tumbuh paling cepat. Namun juru bicara Novartis mengatakan keputusan ini "menghambat inovasi masa depan di India".
"Putusan ini merupakan kemunduran bagi pasien yang akan menghambat kemajuan medis untuk penyakit tanpa pilihan pengobatan yang efektif," kata Ranjit Shahani, salaj satu direktur Novartis India.
Glivec, yang digunakan untuk mengobati kanker kronis leukemia myeloid dan lainnya, harganya sekitar US$ 2.600 untuk terapi per bulan. Di India, versi generik obat ini dipasarkan hanya seharga US$ 175.
Penolakan paten sebelumnya telah mengemuka di tengah masyarakat. Ada kekhawatiran jika diberikan, paten bisa mengancam akses ke versi generik yang murah, terutama untuk negara-negara miskin.
"Putusan ini adalah kemenangan bagi obat-obatan yang terjangkau bagi masyarakat miskin," kata Anand Grover, seorang pengacara yang mewakili Cancer Patients Aid Association.
Novartis mengajukan paten tahun 2006 untuk versi baru obat itu, dengan alasan bahwa obat formula baru lebih mudah diserap dan karenanya memenuhi syarat untuk sebuah paten baru.
Namun, otoritas paten India menolak aplikasi berdasarkan hukum yang bertujuan untuk mencegah perusahaan dari mendapatkan paten baru dengan hanya membuat perubahan kecil terhadap obat yang sudah ada, sebuah praktek yang dikenal sebagai "evergreening". Pengadilan lebih tinggi juga menolak banding oleh perusahaan itu tiga tahun kemudian.
BBC | TRIP B
Berita terkait
Gara-gara Berbahasa Inggris, Pria India Dikeroyok
15 September 2017
Pemuda India bernama Varun Gulati dari Noida dikeroyok 4 pemuda setelah dia erbahasa Inggris dengan temannya.
Baca SelengkapnyaArkeolog India Sebut Taj Mahal Bangunan Muslim, Bukan Kuil India
31 Agustus 2017
Lembaga Survei Arkeologi Agra, India di hadapan pengadilan menyatakan, Taj Mahal merupakan makam megah Muslim, bukan kuil Hindu.
Baca SelengkapnyaDitolak Puskesmas, Remaja Putri India Melahirkan di Jalan
27 Agustus 2017
Remaja India dan bayi perempuannya kemudian dibawa warga sekitar ke puskesmas
Baca SelengkapnyaKambing Mirip Manusia Kejutkan Penduduk Desa India
24 Agustus 2017
Seekor kambing mirip manusia telah mengejutkan penduduk desa di India
Baca SelengkapnyaPria Ini Tewas Ditikam Pacar Saat Cekcok Soal Masak Makan Malam
22 Agustus 2017
Pria ini tewas ditikam kekasihnya setelah cekcok membahas siapa yang harus memasak untuk makan malam.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Kereta Api di India, 23 Penumpang Tewas
20 Agustus 2017
Sedikitnya 23 orang tewas dan 64 korban lainnya luka-luka setelah kereta api cepat Utkal Express terlempar dari rel di Uttar Pradesh, India.
Baca SelengkapnyaPewaris Taipan di India Jadi Buruh Miskin? Begini Kisahnya
19 Agustus 2017
Selama sebulan, pewaris usaha berlian di India ini harus bekerja sebagai buruh dengan modal hanya Rp 100 ribu.
Baca SelengkapnyaIkut Tantangan Game Online, Remaja India Ini Tewas
16 Agustus 2017
Ankan Dey dari India ditemukan keluarganya tewas di kamar mandi di rumah orang tuanya karena diduga terpengaruh game online.
Baca SelengkapnyaDituduh Penyihir, Wanita India Tewas Disiksa dengan Bara Api
15 Agustus 2017
Kanya Devi, perempuan India ini disiksa, dicambuk, dipaksa makan tinja hingga harus tidur di atas bara api hingga tewas sehari kemudian
Baca SelengkapnyaDiduga Kekurangan Oksigen, 60 Anak Tewas di Rumah Sakit India
14 Agustus 2017
Kematian akibat kelalaian medis bukan hal baru di India, tetapi kematian puluhan anak dalam waktu kurang dari sepekan sesuatu yang luar biasa
Baca Selengkapnya