TEMPO.CO, Pyongyang - Korea utara membuat pernyataan yang semakin memanaskan situasi di Semenanjung Korea. "Setiap konflik di Semenanjung Korea akan segera mengarah kepada perang habis-habisan dan perang nuklir, tidak terbatas pada perang lokal," ujar pernyataan resmi yang terpasang sejak 28 Maret 2013 tersebut.
Dalam pernyataan resmi tersebut, Korea Utara mengemukakan alasan pernyataan perang mereka karena provokasi soal rencana bersama yang ditandatangani oleh komandan pasukan AS di Korea Selatan. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyerukan bahwa pasukan AS secara otomatis terlibat dalam konflik dalam kasus "provokasi perang lokal" dengan Utara.
Dalam pernyataan tersebut, Korea Utara juga mengaku telah mendapatkan uraian secara lengkap mengenai rencana agresi berupa sandi operasi tertentu. Menurut Korea Utara, rencana bersama Amerika dan Korea Selatan ini berbahaya bagi kedaulatan Korea Utara. Dengan alasan itu, Korea Utara menyatakan Perjanjian Gencatan Senjata Utara-Selatan (The Armistice Agreement) serta perjanjian denuklirisasi di Semenanjung Korea dibatalkan.
Korea Utara juga mengemukakan tindakan provokasi yang menyatakan adanya rencana untuk menurunkan Patung The Great Generalissimos (Kim Il-sung, pendiri Korea Utara), yang merupakan simbol kedaulatan rakyat Korea Utara sebagai bentuk tindakan yang sangat menyinggung perasaan mereka. "Komando Tertinggi Tentara Rakyat Korea telah menyatakan aksi militer terhadap Amerika Serikat dan basis pasukan agresor imperialis AS di Hawaii, Guam, dan wilayah Pasifik," seperti yang dikutip KCNA.
CHETA NILAWATY | KCNA
Topik terhangat:
Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Krisis Bawang | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Ketua Umum Terpilih, Ibas Mundur sebagai Sekjen
Jokowi Kalah Sama Penjual Dompet
Kasus Lapas Cebongan, Polda Perlu Gaet Agen Asing?
Chairul Tanjung akan Beli Saham Viva Media
Car Free Night Bandung Diuji Coba Besok
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya