Kisah Malala Yousafzai 'Dibeli' Rp 29,5 Miliar  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 29 Maret 2013 12:59 WIB

Foto yang dirilis Rumah Sakit Queen Elizabeth Hospital, di Birmingham, Inggris pada 8 November kemarin menunjukan kondisi terakhir Malala Yousufzai yang tampak sehat. Dalam foto tersebut Malala sedang membaca kartu ucapan atas kesembuhannya di ruang pemulihan rumah sakit tersebut. REUTERS/Queen Elizabeth Hospital Birmingham/Handout

TEMPO.CO, London - Kisah hidup Malala Yousafzai, seorang gadis berusia 15 tahun asal Pakistan yang ditembak oleh Taliban karena memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan, akan diterbitkan akhir tahun ini. Kesepakatan yang dikabarkan mencapai hingga 2 juta poundsterling atau setara Rp 29,5 miliar ini telah ditandatangani perwakilan Malala.

Buku berjudul Saya Malala akan diterbitkan pada musim gugur dan akan menceritakan kisah hidupnya. Gadis asal Lembah Swat, Pakistan ini sekarang menuntut ilmu di sebuah sekolah di Birmingham.

"Saya berharap buku ini akan menjangkau banyak orang di seluruh dunia, sehingga mereka menyadari betapa sulitnya bagi beberapa anak untuk mendapatkan akses pendidikan," kata Malala. "Ini bukan tentang kisah kisah saya saja, tetapi juga akan menjadi kisah 61 juta anak yang tidak bisa mendapatkan pendidikan."

Ia menyatakan dirinya ingin menjadi bagian dari kampanye untuk memberikan setiap laki-laki dan perempuan hak untuk pergi ke sekolah.

Buku, yang akan diterbitkan oleh Weidenfeld & Nicholson untuk Inggris dan Persemakmuran, dan oleh Little, Brown untuk penjualan di seluruh dunia ini merupakan tahap terbaru dari kehidupan publik Malala yang hampir berakhir dengan tragedi.

Malala mulai menulis blog pada layanan berbahasa Urdu di situs BBC dengan nama samaran sejak tahun 2009. Ia menuliskan tentang kehidupan di Lembah Swat, khususnya setelah Taliban memperluas pengaruh mereka dan anak perempuan dilarang pergi ke sekolah.

Identitas sebenarnya mulai dikenal saat dia sering muncul di media Pakistan dan advokasi internasional untuk hak perempuan menuntut ilmu. Pada Oktober 2011, Uskup Agung Desmond Tutu menominasikan dia untuk Hadiah Perdamaian Anak Internasional dan pada Desember 2011 ia dianugerahi National Youth Peace Prize.

Pada Oktober tahun lalu, orang-orang bersenjata naik ke sebuah bus sekolah dan bertanya, "Mana salah satu dari kalian yang bernama Malala? Bicaralah, kalau tidak saya akan menembak kalian semua!"

Ketika ia teridentifikasi, seorang pria bersenjata menembaknya di kepala dan peluru melewati kepala, leher, dan bersarang di bahunya.

Yousafzai diterbangkan ke Inggris dimana ia dirawat di Queen Elizabeth Hospital di Brimingham. Bulan lalu ia menjalani operasi untuk merekonstruksi kembali tengkoraknya dan mengembalikan pendengarannya. Awal bulan ini Yousafzai kembali ke sekolah.

BBC | TRIP B

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya