AS Tegaskan Dukungan pada Korsel Tak Tergoyahkan  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 28 Maret 2013 08:38 WIB

Chuck Hagel. politico.com

TEMPO.CO, Washington - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel menyatakan, dukungan negaranya kepada Korea Selatan "tak tergoyahkan". Ia melontarkan hal itu mengomentari kabar Korea Utara memutuskan hotline militer dengan Seoul.

Melalui sambungan telepon dengan Menteri Pertahanan Korsel Kim Kwan-Jin, Hagel menegaskan kembali kekuatan aliansi, "yang telah, dan terus akan berperan dalam menjaga stabilitas di Semenanjung Korea," kata juru bicara Pentagon, George Little.

Dia juga menyatakan komitmen Amerika Serikat untuk teguh pada aliansi dengan Korsel, khususnya saat ketegangan di wilayah itu.

Kedua sekutu menandatangani pakta militer baru pekan lalu untuk meningkatkan respons bersama pada setiap agresi dari Utara. Sekitar 28.500 pasukan militer Amerika Serikat ditempatkan di Korsel untuk melawan ancaman perang dari Korut.

Sebelumnya, Little mengecam keputusan Korut untuk memotong hotline dan menyebutnya sebagai "langkah provokatif dan tidak konstruktif." "Penting bagi rezim untuk fokus pada apa yang kita pikirkan sebagai tindakan yang tepat demi perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea. Provokasi dan retorika sering tidak membantu dalam situasi ini," ia menambahkan.

Keputusan untuk berkomunikasi langsung dengan Korsel bertepatan dengan pengumuman bahwa pemimpin tertinggi Korut akan bertemu dalam beberapa hari ke depan untuk membahas "masalah penting" dan membuat "langkah drastis". Pemutusan hotline itu disampaikan oleh pejabat senior militer Korut kepada pejabat militer Korsel sesaat sebelum secara resmi dinyatakan diputus.

"Dalam situasi di mana perang dapat pecah setiap saat, komunikasi militer Selatan-Utara tidak diperlukan," kata pejabat itu seperti dikutip oleh kantor berita resmi KCNA.

Pemotongan hotline adalah yang terbaru dalam serangkaian ancaman dan tindakan yang telah meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea, sejak peluncuran roket Korea Utara pada bulan Desember dan uji coba nuklir bulan lalu. Kedua peristiwa ini memicu sanksi PBB.

AP | TRIP B

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya