Julia Pierson, Siapa Kepala Secret Service Ini?

Reporter

Rabu, 27 Maret 2013 13:32 WIB

Julia Pierson. REUTERS/U.S. Secret Service

TEMPO.CO, Washington - Presiden Barack Obama menunjuk Julia Pierson menjadi Kepala Pengamanan Kepresidenan, Secret Service, Selasa, 26 Maret 2013.

Pierson merupakan perempuan pertama yang mengukir sejarah dengan menduduki jabatan utama dalam memimpin pasukan pengamanan presiden yang berdiri sejak 148 tahun lalu.

Perempuan berusia 53 tahun, yang belum lama ini menjadi Kepala Staf Dinas Intelijen, bergabung dengan Secret Service sejak 1983 sebagai seorang agen lapangan di Miami.

Sebelumnya, perempuan ini bergabung dengan kaum laki-laki di sekitar Obama. Namanya sempat mencorong setelah Obama kerap dikritik karena menunjuk sejumlah kaum pria menjadi penasehat keamanannya ketika menjadi presiden untuk kedua kalinya.

Dia, yang akrab disapa dengan panggilan Peer ini. dianggap memiliki kemampuan mumpuni untuk memimpin organisasi ini. Bahkan, dedikasinya dinilai luar biasa ketika Peer mengawasi sebuah proyek komunikasi dan jaringan manajemen data senilai US$ 250 juta (Rp 2,4 triliun).

"Dengan pengalamannya lebih dari 30 tahun bersama Secret Service, Julia menunjukkan dedikasinya yang tinggi setiap hari di antara kaum pria dan wanita," ujar Obama dalam sebuah pernyataan.

Penunjukan Pierson sebagai Direktur Secret Service, institusi yang melindungi keamanan presiden dan keluarganya serta pemalsuan uang dan penipuan, tidak harus mendapatkan persetujuan Senat.

"Pierson memiliki kredibilitas untuk jabatan tersebut, terlepas dari skandal yang pernah menimpa lembaga ini tahun lalu," kata Barbara Riggs, perempuan pertama yang menjadi Wakil Direktur Secret Service pada 2004 dan sekarang telah pensiun.

Pierson mengambil alih jabatan badan elite ini dengan anggaran US$ 1,5 miliar (Rp 14,6 triliun), mempekerjakan 3.500 agen dan 1.400 perwira. Dalam sebuah wawancara denga Washington Post tahun lalu, Person mengatakan departemen yang sekarang dipimpin itu perlu perbaikan teknologi menyeluruh hingga lima tahun ke depan. Tugas utama lembaganya adalah melindungi Presiden AS dan mengungkap pemalsuan (uang).

AL JAZEERA | DW | WASHINGTON POST | CHOIRUL

Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Berita Lainnya:

Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI

Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya