Korsel dan Amerika Teken Kerja Sama Militer Baru

Reporter

Senin, 25 Maret 2013 18:44 WIB

Presiden Korea Selatan yang baru, Park Geun-hye memberikan hormat kepada para tentara dalam acara inaugurasinya di parlemen di Seoul, Senin (25/2). Park yang menjadi presiden perempuan pertama di Korea Selatan merupakan putri dari mantan diktator militer Park Chung-hee yang berkuasa pada tahun 1961 dan berkuasa selama 18 tahun. REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO, Seoul - Korea Selatan dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian kerja sama militer baru untuk meningkatkan komunike bersama dalam menghadapi serangan Korea Utara di masa mendatang.

Penandatanganan yang berlangsung pada Senin, 25 Maret 2013 ini ditujukan untuk menghadapi ancaman serangan militer Korea Utara yang baru-baru ini mendapatkan sanksi baru dari PBB setelah melakukan uji coba nuklir.

Kepala Staf Gabungann Seoul mengatakan kerja sama itu dirancang untuk membalas serangan Korea Utara di masa mendatang, tetapi alasan detail lainnya tidak dijelaskan.

Kerja sama kedua negara, Korea Selatan dan Amerika Serikat, mulai dirancang setelah Pyongyang menggempur kepulauan Korea Selatan pada 2010 lalu dan menyebabkan empat orang tewas. Pada tahun itu juga, kapal perang Korea Selatan dirudal hingga nyungsep ke laut, menyebabkan 46 personel angkatan lautnya tewas. Korea Selatan menuduh aksi itu dilakukan oleh Korea Utara dengan menembakkan torpedo, namun tuduhan tersebut ditolak Pyongyang.

Koresponden BBC di Seoul, Lucy Williamson, melaporkan, dengan adanya perjanjian militer terbaru ini, Korea Selatan bisa dengan segera meminta bantuan Amerika Serikat untuk menghadapi ancaman negeri tetangganya, seperti misalnya serangan di kawasan terpencil kepulauan Korea Selatan.

"Kedua negara bersepakat dapat bersama-sama merespons setiap provokasi dari Utara yang dipimpin oleh Selatan dengan dukungan Amerika Serikat," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Kim Min-seok, Senin, 25 Maret 2013. Dia menambahkan, "Perjanjian ini efektif guna mencegah Utara memprovokasi kami."

Provokasi itu, menurut Kim, kepada kantor berita Agence-France Presse, misalnya penyusupan di daerah perbatasan dan penerbangan rendah jet tempur, serta serangan terhadap kepulauan di perbatasan. Saat ini, Amerika Serikat menempatkan 28.500 pasukan di Korea Selatan.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL

Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang

Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya