Akhirnya Israel Minta Maaf pada Turki  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 23 Maret 2013 09:08 WIB

PM Israel, Benjamin Netanyahu. REUTERS/Gali Tibbon/Pool

TEMPO.CO, Tel Aviv - Upaya Presiden Amerika Serikat Barack Obama membujuk Israel untuk meminta maaf kepada Turki atas Tragedi Mavi Marmara membuahkan hasil. Menurut pejabat Gedung Putih di pesawat Air Force One yang membawa rombongan Obama, Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu menelepon langsung Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di Bandara Ben Gurion pada menit terakhir sebelum keberangkatan Obama ke Yordania.

Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan, Netanyahu "meminta maaf kepada orang-orang Turki untuk setiap kesalahan yang menyebabkan hilangnya nyawa". Menurut pejabat Gedung Putih, Erdogan menerima permintaan maaf itu.

Hubungan kedua negara renggang setelah Angkatan Laut Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, yang mencoba menembus blokade Gaza untuk membawa bantuan kemanusiaan. Sembilan warga Turki tewas. Israel selama ini menolak untuk meminta maaf kepada Turki atas insiden yang terjadi pada Mei 2010 itu, meskipun ada tekanan dari masyarakat internasional.

Mengomentari permintaan maaf Israel, pejabat Amerika menyebut hal itu sebagai "langkah pertama" menuju normalisasi hubungan kedua negara. Memulihkan hubungan diplomatik dengan Turki menjadi salah satu subyek pembicaraan antara Obama dan Netanyahu di Yerusalem pekan ini.

Kedua negara setuju untuk menormalisasi hubungan, termasuk pengiriman duta besar dan pembatalan langkah hukum terhadap tentara Israel, demikian pernyataan dari kantor Netanyahu. "Perdana Menteri Netanyahu menyatakan penyesalan atas memburuknya hubungan bilateral dan mencatat komitmennya untuk bekerja di luar perbedaan pendapat dalam rangka memajukan perdamaian dan stabilitas regional," kata juru bicara Netanyahu.

Ia menambahkan, Netanyahu menegaskan bahwa tragedi Mavi Marmara tidak disengaja, dan bahwa Israel mengungkapkan penyesalan atas luka dan hilangnya nyawa. Penyelidikan Israel atas insiden itu, katanya, menunjukkan beberapa kesalahan operasional. "Netanyahu meminta maaf kepada orang-orang Turki untuk setiap kesalahan yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa dan setuju untuk menyelesaikan kesepakatan kompensasi," katanya.

GUARDIAN | TRIP B

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya