TEMPO.CO, Washington-Seorang perempuan asal Michigan, Amerika Serikat, telah mencandu teh. Saking gemarnya, ia menghabiskan 100 kantung teh dalam sehari, selama 17 tahun. Akibatnya, di usia 47 tahun, perempuan ini harus kehilangan seluruh giginya. Sebab teh telah merapuhkan deretan gigi itu.
Tidak hanya gigi saja yang bermasalah. Ia pun kerap merasakan kekakuan di tulang punggung, lengan, kaki, serta pinggul. Dan berdasarkan pindaian sinar-X Rumah Sakit Henry Ford di Detroit, perempuan ini juga mengidap penyakit tulang langka. "Dokter mendiagnosis fluorosis tulang, penyakit yang disebabkan terlalu banyak mengonsumsi flouride," tulis Mail Online, Kamis, 21 Maret 2013.
Fluorosis tulang menyebabkan keabnormalan kepadatan di area tulang punggung, serta pengerasan di ligamen tulang lengannya. Dan ketika diuji, kadar flouride perempuan itu empat kali lebih tinggi dari ukuran normalnya. Di Amerika, flourosis jarang terjadi. Penyakit ini biasanya dialami penduduk India dan Cina, yang kadar flouridenya tinggi dalam air.
Air minum di Amerika dan Inggris, tulis Mail Online, memang diberi tambahan mineral. tapi jumlahnya sangat kecil. Sehingga dapat memperkuat gigi dan mencegah gigi berlubang. Tapi kadar flouride di tubuh perempuan ini jauh dari kata aman.
"Disarankan, kandungan flouride dalam air tak lebih dari 4 miligram per liter," kata Dr Sudhaker Rao di Rumah Sakit Henry Ford. "Tapi pasien ini mengonsumsi 20 miligram flouride per hari." Simak berita unik dunia lainnya di sini.
