Hizbullah Kecam Seruan Obama di Yerussalem

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 22 Maret 2013 23:31 WIB

Hizbullah

TEMPO.CO, Beirut - Hizbullah Libanon mengecam seruan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang meminta kelompok militan Syiah ini ditetapkan sebagai organisasi teroris. Seruan Obama ini merujuk pada peristiwa serangan bom terhadap wisatawan Israel di Bulgaria tahun lalu, yang sebagian pelakunya adalah anggota Hizbullah.

Uni Eropa sejauh ini menolak tekanan AS dan Israel untuk memasukkan Hizbullah dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris. Desakan dari dua negara ini kian kencang setelah pengadilan di Siprus menghukum anggota Hizbullah, Kamis 21 Maret 2013, karena bersekongkol untuk melawan kepentingan Israel di sana.

Obama mengatakan, pembunuhan lima turis Israel pada bulan Juli lalu dan dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, merupakan alasan yang cukup bagi negara lain untuk bersikap. "Setiap negara yang menghargai keadilan harus menyebut Hizbullah sebagai organisasi teroris," katanya saat di Yerusalem, Kamis 21 Maret 2013. Washington sudah menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan menerapkan sanksi terhadapnya.

Hizbullah mengatakan, seruan Obama itu adalah bagian dari penguat kampanye yang selama ini dilakukan Israel. Komentar Obama itu menunjukkan bahwa Amerika Serikat hanya tertarik memuaskan sekutu Yahudi-nya. "Hizbullah ... hanya dapat menyampaikan kecaman kuat atas sikap Amerika ... yang menempatkan Washington dalam posisi bermitra penuh dengan musuh (Israel) dengan semua kejahatannya," kata Hizbullah, dalam pernyataannya, Jumat 22 Maret 2013.

Hizbullah, yang didirikan dengan dukungan Iran selama perang sipil Lebanon, dipersalahkan dalam kasus pemboman bunuh diri yang menghancurkan Kedutaan Besar AS dan basis Marinir di Beirut tahun 1983. Kelompok ini juga berperang dalam konflik selama 34-hari dengan Israel tahun 2006.

Israel membunuh 1.200 orang di Libanon selama perang itu. Menurut PBB, sebagian besar korban adalah warga sipil. Hizbullah menewaskan 160 warga Israel, sebagian besar dari mereka adalah tentara. Kedua belah pihak juga menyatakan, setiap konflik mereka di masa depan akan lebih mematikan.

Hizbullah juga menuduh Obama memilih berdiri di sisi Israel dengan menyatakan bahwa dunia Arab harus menerima Israel sebagai negara Yahudi dan membuat perdamaian tanpa menerima tuntutan Arab, yaitu kembalinya jutaan pengungsi Palestina ke negaranya dan dihentikannya pembangunan pemukiman baru oleh Israel.

Menurut Hizbullah, komentar Obama membuatnya tampak "Seperti pekerja dari entitas Zionis ketimbang seorang pejabat tinggi dari pemerintahan negara yang merdeka, Amerika Serikat," katanya.

Adanya sikap Obama itu, kata Hizbullah, semakin memperkuat keyakinannya bahwa jalan negosiasi untuk menyelesaikan konflik Arab-Israel merupakan sia-sia dan menunjukkan bahwa pendekatan yang benar adalah "Perlawanan ... sebagai satu-satunya cara untuk mengambil kembali hak dan martabat, kebebasan dan kemerdekaan."

Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

3 hari lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

4 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

20 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

25 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

26 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

27 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Serang Israel

30 hari lalu

Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

38 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

45 hari lalu

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pekan ini meningkat menjadi 16 orang.

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

45 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya