Israel Minta Maaf Atas Penyerbuan Mavi Marmara

Reporter

Editor

Amirullah

Jumat, 22 Maret 2013 23:17 WIB

Kapal Mavi Marmara. AP/Burhan Ozbilici

TEMPO.CO, Tel Aviv -Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu akhirnya menyatakan permintaan maaf pada Turki atas insiden penyerbuan kapal Mavi Marmara yang terjadi pada 2010 lalu. Dia juga menyatakan akan memberikan kompensasi pada keluarga korban.

Permintaan maaf Israel diungkapkan Netanyahu dalam pembicaraan melalui sambungan telepon pada Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat, 22 Maret 2013. Kedua negara setuju untuk melakukan normalisasi hubungan, termasuk menempatkan kembali duta besar masing-masing, serta membatalkan proses hukum atas serdadu Israel.

Penyerbuan atas armada Mavi Marmara terjadi pada 31 Mai 2010. Mavi Marmara adalah armada kemanusiaan untuk memberi bantuan pada penduduk Gaza, Palestina. Kapal ini diisi oleh berbagai aktivis kemanusiaan dari berbagai negara. Namun, iring-iringan yang terdiri dari enam kapal ini diserbu pasukan komando Israel sebelum sampai di Gaza.

Dalam insiden itu, sembilan warga Turki meninggal dunia. Peristiwa itu memicu kecaman internasional dan memperburuk hubungan diplomatik antara Israel dan Turki. Penyelidikan atas insiden ini menyatakan bahwa Israel melanggar hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.

Penyelidikan, yang kemudian didukung oleh Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa, ini "Menemukan bahwa diitemukan bukti yang jelas untuk mendukung penuntutan atas tindakan kejahatan Israel, termasuk pembunuhan disengaja, penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi, serta sengaja menyebabkan penderitaan besar atau cedera serius pada tubuh atau kesehatan."

"Perdana Menteri Netanyahu minta maaf pada bangsa Turki atas setiap kesalahan yang menyebabkan kehilangan jiwa dan setuju untuk memberikan kompensasi," kata seorang sumber sebagaimana dilansir dari situs Aljazeera, Jumat, 22 Maret 2013.

Israel telah melakukan blokade pada Jalur Gaza sejak Juni 2007. Ini dilakukan setelah Hamas mengambil kontrol atas wilayah tersebut s. Meskipun belakangan ini blokade Israel telah mereda, namun penduduk Gaza memiliki kebebasan bergerak yang sangat terbatas, apalagi Israel masih memberlakukan blokade Gaza dari jalur laut.

ALJAZEERA I AMIRULLAH

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya