TEMPO.CO, Bangkok - Tayangan debat di televisi pekan lalu yang menyoal tentang peran kekinian kerajaan di Thailand berbuntut panjang. Polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah acara itu melanggar hukum atau tidak. Mereka tengah mengkajinya dengan pasal penghinaan terhadap keluarga kerajaan.
Program acara yang disiarkan ThaiPBS membuat gempar pekan lalu dengan membahas peran monarki di bawah konstitusi dan hukum kontroversial yang membela keluarga kerajaan dari setiap kritik. Pro dan kontra menyeruak. Demonstrasi digelar di Bangkok, menuntut eksekutif televisi di balik acara ini untuk mundur.
Juru bicara kepolisian Thailand, Mayjen Piya Uthayo, mengatakan pada Kamis, 21 Maret 2012, penyelidikan awal menemukan beberapa argumen yang dibuat dua tamu di acara itu mungkin telah melanggar hukum. Debat ini ditayangkan secara berseri sebanyak lima kali. Seri terakhir ditayangkan Senin malam.
Undang-undang lese majeste Thailand menetapkan hukuman penjara sampai 15 tahun untuk "siapa pun yang memfitnah, menghina, atau mengancam raja, ratu, pewaris tahta, atau pimpinan wilayah."
Piya mengimbau masyarakat untuk menghentikan mengunggahan konten acara itu di Internet. Penyebaran materi acara itu hanya akan memperkeruh keadaan dan menyulut emosi yang tidak perlu, katanya.
THE NOTION | TRIP B
Berita terpopuler lainnya:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Polisi Tangkap Semua Pelaku Penyerangan Tempo
Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya