Dubes Bantah Amerika Alami Krisis Ekonomi  

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 18 Maret 2013 12:54 WIB

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, membantah bahwa negaranya mengalami krisis ekonomi. Menurut dia, ekonomi Amerika tidak mengalami guncangan, bahkan relatif stabil sejak tahun 2010. "Pertumbuhan ekonomi kami tahun lalu mencapai 2 persen," kata Marciel saat ditemui di gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin, 18 Maret 2013.

Menurut Marciel, pertumbuhan ekonomi sebesar 2 persen itu artinya meningkat US$ 300 miliar atau setara Rp 2.955 triliun dibanding tahun lalu. Angka ini dia klaim lebih tinggi dibanding negara-negara di Asia. Selain itu, ada 2 juta pekerjaan baru pada tahun 2012 dan menurunkan defisit anggaran sampai 40 persen.

"Kami yakin tahun ini pertumbuhan ekonomi meningkat 2-3 persen," tutur duta besar Negeri Abang Sam itu. Amerika Serikat tetap ingin terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negaranya.

Akhir tahun 2011, The Economy Collapse (TEC), berdasarkan survei yang mereka lakukan, telah melansir 10 fakta mengejutkan tentang ekonomi Amerika. Antara lain, total utang Amerika Serikat saat itu yang mencapai US$ 15 triliun, naik US$ 4,4 triliun dari besaran utang ketika Presiden Obama pertama kali menjabat. Saat ini, 48 persen penduduk Amerika dinyatakan hidup dalam kemiskinan.

Fakta lain, ada 33 persen lebih banyak anak gelandangan dibandingkan pada 2007. Penduduk Amerika rata-rata menganggur atau menunggu panggilan kerja lebih dari 40 minggu. Saat itu, lebih dari 40 persen pekerjaan di Amerika masuk kategori pekerjaan berpenghasilan rendah. Padahal, pada era 1980-an, pekerjaan bergaji rendah hanya kurang dari 30 persen.

Satu dari tiga orang Amerika kemungkinan tidak dapat membayar sewa rumah pada bulan berikutnya jika ia kehilangan pekerjaan, begitu disebutkan dalam suatu survei. Perusahaan Pos Amerika mengalami kerugian US$ 5 miliar dolar pada tahun ini. Satu dari tujuh penduduk Amerika memiliki lebih dari 10 kartu kredit. Sebuah survei menunjukkan bahwa 77 persen bisnis skala kecil di Amerika tidak berencana menambah karyawan.

SUNDARI

Berita Lainnya:

Ahli Hukum Klaim Indonesia Perlu Pasal Santet
Kericuhan Warnai Kongres Luar Biasa PSSI
La Nyalla Jadi Wakil Ketua Umum PSSI
Polisi Tangkap Dua Perusak Kantor Tempo
Ini Dia Formula Renault Andalan Alexandra

Berita terkait

Kementan-Polri Berkolaborasi Hadapi Tantangan dan Krisis Global

29 Agustus 2023

Kementan-Polri Berkolaborasi Hadapi Tantangan dan Krisis Global

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Mabes Polri mempererat kerjasama pendataan penggilingan padi dan stok beras sebagai upaya bersama menghadapi tantangan dan krisis global.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

10 Mei 2023

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan subsektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mesih tertekan akibat krisis global.

Baca Selengkapnya

3 Pernyataan Menko Airlangga Hartarto Seputar Pengesahan UU Cipta Kerja

23 Maret 2023

3 Pernyataan Menko Airlangga Hartarto Seputar Pengesahan UU Cipta Kerja

Menko Airlangga Hartarto ikut menyampaikan pandangan pemerintah atas pengesahan UU Cipta Kerja, berikut 3 pernyataannya

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bank Bangkrut, Jokowi: Semua Negara Tunggu Efek Dominonya

15 Maret 2023

Silicon Valley Bank Bangkrut, Jokowi: Semua Negara Tunggu Efek Dominonya

Jokowi menunggu dampak yang ditimbulkan dari bangkrutnya Silicon Valley Bank atau SVB, bank yang mendanai start up di Amerika Serikat, pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Lockdown Ketat di Cina, Apindo: Agak Miris

5 Desember 2022

Lockdown Ketat di Cina, Apindo: Agak Miris

Apindo khawatir lockdown dapat berpengaruh signifikan terhadap transaksi kerja sama dengan Cina yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 135 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Inflasi Ditangani seperti Covid-19, Tito: Setiap Minggu Dibahas dan Dievaluasi

5 Desember 2022

Jokowi Ingin Inflasi Ditangani seperti Covid-19, Tito: Setiap Minggu Dibahas dan Dievaluasi

Jokowi mengklaim upaya pemerintah mengendalikan inflasi di Tanah Air sudah detail dan cukup berhasil.

Baca Selengkapnya

Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian

5 Desember 2022

Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian

BI membeberkan tiga langkah yang akan diambil Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Indef Sebut RI Hadapi Tantangan Kombo di 2023, Krisis Global hingga Tahun Politik

5 Desember 2022

Indef Sebut RI Hadapi Tantangan Kombo di 2023, Krisis Global hingga Tahun Politik

Dari sisi global, Indef melihat tantangan ekonomi Indonesia bermuasal dari krisis karena perang Rusia dan Ukraina yang tak pasti kapan akan berakhir.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global

2 Desember 2022

Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global

Dalam kondisi yang serba tak pasti, Sri Mulyani mengatakan generasi muda dapat melihatnya sebagai bekal pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023

2 Desember 2022

Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023

Sri Mulyani melihat potensi memburuknya perekonomian telah bergeser dari ancaman pandemi ke krisis global.

Baca Selengkapnya