Sejumlah pengunjuk rasa berdemonstrasi atas serangan militer yang dilancarkan oleh pasukan Malaysia terhadap warga Filipina yang merupakan pengikut Sultan Sulu Jamalul Kiram di Kedutaan Besar Malaysia, Manila, Filipina, (5/3). (AP Photo/Bullit Marquez)
TEMPO.CO, LAHAD DATU-- Kepolisian Malaysia kemarin mengklaim menahan seorang kerabat Sultan Sulu Jamalul Kiram III. Namun hingga berita ini diturunkan, polisi Malaysia menolak menyebutkan nama anggota keluarga Kesultanan Sulu yang mereka tangkap. Kabar yang kini beredar di media Malaysia bahkan menyebutkan adik Sultan Sulu sekaligus putra mahkota, Agbimuddin Kiram, ditemukan tewas.
Abraham Idjirani, juru bicara Kesultanan Sulu, dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa Putera Mahkota Raja Muda Agbimuddin Kiram masih hidup. Pria itu kini bersembunyi dari buruan polisi Malaysia. "Dia meminta saya mengabarkan kepada kerabat di Filipina bahwa dia berada dalam kondisi yang sehat. Ia mengatakan masih berada di Sabah dan akan terus menetap di wilayah itu," kata Idjirani.
Polisi Malaysia menduga putera mahkota Sulu itu bersembunyi di pemukiman yang terletak di Kampung Pinggir Bakau. Agbimuddin nampak bersama para pengikutnya yang sempat menduduki Kampung Tanduo.
Dalam kesempatan terpisah, Permaisuri Sultan Sulu, Fatima Celia Kiram, membantah pihaknya akan menarik mundur pasukan mereka dari Sabah. Fatimah menegaskan keputusan sebesar itu harus berdasarkan kesepakatan seluruh keluarga. “Kami harus mendiskusikannya dengan anggota Kesultanan kulu yang lain,” ungkap Fatimah Kepada wartawan di kediamannya di Desa Maharlika, Kota Taguig, Filipina.
Ucapan Fatimah merupakan bantahan aats pernyataan Menteri Dalam Negeri Filipina, Manuel Roxas II awal pekan ini. Roxas menyatakan bahwa saudara Sultan Sulu, Bantilan Esmail Kiram II, mengatakan pihaknya akan menarik pasukan dari Sabah.
Sementara itu, tentara Malaysia menemukan 31 mayat pasukan Sulu dalam kondisi mulai membusuk. Seorang di antaranya adalah orang terkuat kedua dalam pendudukan ke Sabah, yaitu Haji Musa.
Bekas pentolan gerilyawan Fron Pembebasan Nasional Moro (MNLF) ini posisinya berada di bawah Raja Muda Agbimuddin Kiram. Ia bertugas memimpin di medan tempur, sementara Agbimuddin bertindak sebagai ahli strategi.
L THE PHILIPPINE STAR | THE MALAYSIA CHRONICLE | MALAYSIA KINI | GMA | SITA PLANASARI AQUADINI
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.