TEMPO.CO, Sabah - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Kamis, 7 Maret 2013 menyatakan menolak tawaran gencatan senjata yang disampaikan Kesultanan Sulu. "Kami ingin para militan menyerah tanpa syarat dan menyerahkan senjata mereka," kata Najib dalam jumpa pers di perkebunan kelapa sawit Sahabat Felda di Sabah, Malaysia.
Jika mereka tidak menyerah, kata Najib, militer Malaysia akan terus melacak mereka. "Berapa pun waktu yang diperlukan untuk menghilangkan mereka". Lahan perkebunan sawit yang dikunjungi Najib merupakan salah satu area tempat persembunyian tentara Kesultanan Sulu setelah mereka masuk Sabah pada Februari 2013 lalu.
Tawaran gencatan senjata disampaikan Kesultanan Sulu beberapa waktu sebelumnya. Dalam siaran pers di Manila, Filipina, Sultan Sulu Jamalul Kiram III mengumumkan gencatan senjata sepihak pukul 12.30 waktu setempat dan mendesak Malaysia untuk melakukan hal yang sama. Pengumuman gencatan senjata ini dibacakan oleh juru bicaranya, Abraham Idjirani, di Manila, Kamis siang.
Konfrontasi di Sabah dipicu oleh masuknya kelompok bersenjata dari Kesultanan Sulu, yang berada di Filipina bagian selatan. Mereka mengklaim daerah Sabah sebagai daerah miliknya. Sejak kedatangan mereka ke Sabah pada 11 Februari lalu, mereka terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan Malaysia yang menyebabkan setidaknya 27 orang tewas dari kedua belah pihak.
Usaha Malaysia untuk mengusir keluar kelompok bersenjata itu dari Sabah tak membuahkan hasil. Akhirnya, Malaysia melancarkan operasi penyerbuan yang melibatkan pesawat tempur, sejak Selasa lalu. Para pejabat keamanan Malaysia mengatakan banyak dari para militan tersebut, yang diyakini berjumlah 200, kemungkinan lolos dari serangan Selasa lalu dan saat ini masih diburu.
Pejabat keamanan Malaysia juga mengaku menemukan mayat 13 tersangka kelompok militan, Rabu, 6 Maret 2013. Namun, tidak dijelaskan apakah mereka yang tewas adalah dari serangan hari Selasa atau bentrokan sebelumnya. Mereka tidak memberikan rincian mengenai korban atau operasi yang dilaksanakan hari ini.
Najib Razak juga mengatakan ia telah menyampaikan posisi Malaysia ke Presiden Filipina Benigno Aquino dalam percakapan telepon, Kamis, 7 Maret 2013.
REUTERS| ABDUL MANAN
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya