Sultan Sulu Ingin Gencatan Senjata di Sabah

Reporter

Kamis, 7 Maret 2013 16:57 WIB

Sultan Sulu, Jamalul Kiram III. smh.com.au

TEMPO.CO, Sabah - Pasukan bersenjata Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, yang menduduki Kepulauan Sabah, Malaysia Timur, meminta diadakannya gencatan senjata. Ini dinyatakan sejak bulan lalu, setelah terjadinya serangan besar-besaran dari angkatan bersenjata Malaysia.

Menurut pernyataan yang dibacakan oleh juru bicara Sultan di ibu kota Filipina, Manila, Kamis, 7 Maret 2013, mereka meminta gencatan senjata dimulai dari pukul 12.30 malam waktu setempat (04.30 GMT). Mereka meminta pemerintah Malaysia untuk segera menanggapinya.

"Pasukan Sultan akan tetap tinggal di tempat selama ini mereka berada. Mereka juga tidak akan melakukan operasi penyerangan," kata juru bicara Sultan, Abraham Idjirani, pasukan bersenjata loyalis Sultan Sulu diperkirakan berjumlah sekitar 100 hingga 300 orang.

Idjirani mengatakan Sultan Kiram telah merespons permintaan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, yang disampaikan pada Rabu, 6 Maret 2013. Ban meminta agar kekerasan di negara bagian Malaysia itu segera diakhiri. Dia juga menyerukan agar dilakukan dialog antara kedua belah pihak yang bertikai.

"Sultan meminta dilakukannya gencatan senjata unilateral sebagai tanggapan atas permintaan PBB," kata Idjirani. "Kami berharap Malaysia memberi tanggapan yang sama."

Sultan mengirimkan bala tentaranya dari wilayah selatan Filipina, Provinsi Sulu, guna menduduki kawasan yang menjadi miliknya. Kehadiran kelompok bersenjata sejak 9 Februari 2013 itu menimbulkan konflik dengan pasukan keamanan Malaysia.

Sedikitnya 28 orang, sebagian besar loyalis Sultan, dilaporkan tewas akibat gempuran Tentara Diraja Malaysia, baik dari darat maupun udara, Selasa, 5 Maret 2013. Kendati demikian, serangan tersebut tak sanggup mengurangi semangat tempur pengikut Sultan. Serangan gencar dilanjutkan pada Kamis, 7 September 2013, di kawasan perkebunan kelapa sawit dan hutan di sekitarnya.

Kiram mengatakan para lelaki bersenjata yang kini berada di Sabah bertujuan untuk mengambil kembali wilayah tersebut, sesuai dengan dokumen yang mereka miliki sejak tahun 1800. Kekuasaan Kesultanan Sulu dihapus sekitar satu abad lalu, namun hingga kini terus menerima uang sewa dari Malaysia untuk Sabah.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya