Malala Kandidat Kuat Pemenang Nobel Perdamaian

Reporter

Senin, 4 Maret 2013 21:20 WIB

Foto yang dirilis Rumah Sakit Queen Elizabeth Hospital, di Birmingham, Inggris pada 8 November kemarin menunjukan kondisi terakhir Malala Yousufzai yang tampak sehat. Dalam foto tersebut Malala sedang membaca kartu ucapan atas kesembuhannya di ruang pemulihan rumah sakit tersebut. REUTERS/Queen Elizabeth Hospital Birmingham/Handout

TEMPO.CO, Oslo --Malala Yousafzai, gadis berusia 15 tahun asal Pakistan, dijagokan menjadi kandidat terkuat pemenang hadiah bergengsi, Nobel Perdamaian tahun ini. Gadis remaja itu terluka parah dalam serangan Taliban pada 9 Oktober lalu.

Meski masih berusia belasan tahun, Malala memperoleh dukungan kuat karena ia nyaris meregang nyawa untuk mendukung hak anak perempuan Pakistan memperoleh pendidikan. Hak inilah yang hendak direnggut Taliban dari anak-anak perempuan Pakistan.

Menguatnya nama Malala seiring pengumuman Institut Nobel Senin 4 Maret 2013. Dalam pengumuman tersebut, lembaga yang bertanggung jawab untuk menampung nama kandidat, mengumumkan terdapat 259 calon pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Sebanyak 209 nama merupakan individu sedangkan sisanya adalah organisasi.

Daftar kandidat tidak pernag diungkapkan kepada publik selama lima dekade.

Namun ribuan orang berhak memberi masukan kepada lembaga tersebut—termasuk para pemenang Nobel Perdamaian terdahulu, anggota parlemen dan pemerintah di seluruh dunia,

“Malala menjadi kandidat favorit karena beberapa alasan. Pertama ia memperjuangkan hak perempuan dan anak, pendidikan serta berjuang melawan kelompok ekstrim,” kata Kristian Berg Harpviken, peneliti Nobel Perdamaian serta Kepala Institut Penelitian Perdamaian di Oslo.

Namun usia yang masih belia dinilai akan merugikan Malala melawan kandidat lain. “Penghargaan ini bisa menjadi beban baginya,” ujar Atle Sveen, sejarawan dengan spesialisasi Hadiah Nobel Perdamaian. “Usianya masih terlalu muda meski alasan untuk memberikan penghargaan ini sangat masuk akal,” Sveen menambahkan.

Sveen membandingkan kondisi ini dengan Linna Ben Mhenni, narablog Tunisia yang menjadi salah satu kandidat kuat pemenang Nobel Perdamaian pada 2011. “Dia stress berat saat dinominasikan. Padahal usia Mhenni sudah 27 tahun,” tutur Sveen.

Malala juga harus bersaing dengan nama-nama besar seperti Presiden Myanmar Thein Sein, serta aktivis-aktivis Rusia yakni Lyudmila Alexeyeva, Svetlana Gannushkina dan Lilia Shibanova.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2013 akan diumumkan pada awal Oktober mendatang. Adapun hadiah akan diberikan pada 10 Desember bertepatan dengan kematian pendiri Hadiah Nobel, Alfred Nobel.

ASIAONE | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Tiga Ilmuwan Kuantum Raih Penghargaan Nobel Fisika 2022

5 Oktober 2022

Tiga Ilmuwan Kuantum Raih Penghargaan Nobel Fisika 2022

Tiga fisikawan peraih Penghargaan Nobel Fisika 2022 berfokus pada penelitian mengenai quantum entanglement

Baca Selengkapnya

Tiga Ekonom Memenangkan Penghargaan Nobel Ekonomi 2021

12 Oktober 2021

Tiga Ekonom Memenangkan Penghargaan Nobel Ekonomi 2021

Ekonom David Card, Joshua Angrist dan Guido Imbens, memenangkan hadiah Nobel Ekonomi 2021 atas jasanya dalam penelitian ekonomi mereka.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Diumumkan 8 Oktober, Bagaimana Mekanismenya?

7 Oktober 2021

Pemenang Nobel Perdamaian Diumumkan 8 Oktober, Bagaimana Mekanismenya?

Penghargaan Nobel adalah penghargaan prestisius yang dicetus oleh penemu dinamit dan pengusaha Swedia Alfred Nobel. Bagaimana cara pemilihan pemenang?

Baca Selengkapnya

Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menang Nobel Sastra

7 Oktober 2021

Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menang Nobel Sastra

Abdulrazak Gurnah memenangkan Hadiah Nobel Sastra 2021 atas penetrasi tanpa kompromi dan belas kasihnya terhadap efek kolonialisme dan nasib pengungsi

Baca Selengkapnya

Benjamin List dan David MacMillan Dianugerahi Nobel Kimia 2021

6 Oktober 2021

Benjamin List dan David MacMillan Dianugerahi Nobel Kimia 2021

Benjamin List dari Jerman dan David MacMillan yang lahir di Skotlandia memenangkan Nobel Kimia 2021 atas penelitian organokatalisis asimetris.

Baca Selengkapnya

Tiga Ekonom Raih Nobel Berkat Usaha Mengurangi Kemiskinan Global

15 Oktober 2019

Tiga Ekonom Raih Nobel Berkat Usaha Mengurangi Kemiskinan Global

The Royal Swedish Academy of Sciences memberikan penghargaan Nobel Ekonomi tahun 2019 kepada tiga ekonom yang mengajar di AS.

Baca Selengkapnya

6 Penghargaan Bergengsi untuk Ilmuwan Dunia

16 Januari 2019

6 Penghargaan Bergengsi untuk Ilmuwan Dunia

Selain Blavatnik Award, dunia sains memiliki beberapa penghargaan yang cukup bergengsi untuk para ilmuwan dunia, seperti Breakthrough Prize

Baca Selengkapnya

Terapi Kanker Ilmuwan AS dan Jepang Raih Nobel Kedokteran 2018

1 Oktober 2018

Terapi Kanker Ilmuwan AS dan Jepang Raih Nobel Kedokteran 2018

Hadiah Nobel Kedokteran saat ini bernilai $ 1,012,297.05 (Rp 15 miliar) dan akan dibagi di antara pemenang.

Baca Selengkapnya

Penulis Inggris, Kazuo Ishiguro Menangkan Hadiah Nobel Sastra

6 Oktober 2017

Penulis Inggris, Kazuo Ishiguro Menangkan Hadiah Nobel Sastra

Kazuo Ishiguro berharap penghargaan Nobel tersebut akan menjadi kekuatan untuk selamanya

Baca Selengkapnya

Perekam Kehidupan Molekul Ini Dapat Hadiah Nobel Kimia 2017

4 Oktober 2017

Perekam Kehidupan Molekul Ini Dapat Hadiah Nobel Kimia 2017

Tiga ilmuwan mendapat penghargaan Nobel di bidang kimia karena mengembangkan metode untuk menghasilkan gambar molekul beresolusi tinggi.

Baca Selengkapnya